BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembabakan Sejarah Peradaban Islam dibagi dalam
tiga Jaman. Jaman kelahiran Islam di masa Nabi Muhammad saw; Jaman perluasan
ajaran Islam hingga ke luar Jazirah Arab dimasa Khulafa ar-Rasyidin dan
khalifah sesudahnya; jaman Kejayaan pada masa Khilafah Abbasiyah dan Fatimiyah;
Jaman kemunduran hingga dihapuskannya institusi Khilafah Islamiyah di Turki
pada awal abad ke-20 M.
Berbicara tentang penghapusan institusi
kekhilafahan Islam, maka kita akan bertemu dengan sebuah nama yang tidak asing
lagi yaitu Mustafa Kamal Attaturk. Ketika kita belajar mata pelajaran Sejarah,
duluh, Kamal Attaturk ini
dikenal sebagai orang yang sangat berjasa dalam merubah wajah Turki dari Islam
menjadi sekuler (modern).
Pembaharuan yang terjadi di Turki terdapat tiga
aliran: aliran Barat, aliran Islam dan aliran nasonalis. Menurut tokoh yang
beraliran Barat, Turki mundur karena bodoh yang disebabkan syariah yang
menguasai seluruh kehidupan bangsa Turki, solusinya Barat harus dijadikan guru,
tokohnya Tewfik Fikret. Kedua menurut Aliran Agama, Syariat Islam tidak menjadi
penghalang kemajuan. Turki mundur karena tidak menjalankan syariat Islam,
sehingga Syariat Islam harus dijalankan di Turki, tokohnya Mehmed Akif. Ketiga
aliran nasionalis berpendapat kemunduran Turki disebabkan karena Umat
Islam yang enggan mengakomodir perubahan-perubahan, tokhnya Zia Gokalp.
B. Pokok Pikiran
1. Latar Belakang gerakan
Pembaruan Islam Di Turki
2. Pengertian gerakan
Pembaruan Islam
3. Sejarah perkembangan
gerakan Islam Di Turki
4. Tokoh-tokoh gerakan
Penbaruan Islam Di Turki
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHARUAN ISLAM DI TURKI
A.
Pengertian Pembaruan Islam
1. Harun Nasution cendrung
menganalogikan istilah “pembaharuan” dengan “modernisme”, karena istilah
terakhir ini dalam masyarakat Barat mengandung arti pikiran, aliran, gerakan,
dan usaha mengubah paham-paham, adat-istiadat, institusi lama, dan
sebagainya untuk
disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Gagasan ini muncul di Barat dengan tujuan menyesuaikan ajaran-ajaran
yang terdapat dalam agama Katolik dan Protestan dengan ilmu pengetahuna modern
.Karena konotasi dan perkembangan
yang seperti itu, harun Nasution keberatan menggunakan istilah modernisasi
Islam dalam pengertian di atas ( Azra, Azyumardi : 1996 )
2. Revivalisasi
Menurut paham ini, “pembaharuan adalah “membangkitkan” kembali Islam yang “murni” sebagaimana pernah dipraktekkan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan kaum Salaf ( Azra, Azyumardi : 1996 )
Menurut paham ini, “pembaharuan adalah “membangkitkan” kembali Islam yang “murni” sebagaimana pernah dipraktekkan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan kaum Salaf ( Azra, Azyumardi : 1996 )
3. Kebangkitan Kembali ( Resugence )
Dalam kamus Oxford, resurgence
didefinisikan sebagai “kegiatan yang muncul kembali” (the act of rising again
). Pengertian ini mengandung 3 hal :
a. suatu pandangan dari dalam, suatu
cara dalam mana kaum muslimim melihat bertambahnya dampak agama diantara para penganutnya.
Islam menjadi penting kembali. Dalam artian, memperoleh kembali prestise dan kehormatan dirinya.
b. .“kebangkitan kembali” menunjukkan
bahwa keadaaan tersebut telah terjadi sebelumnya. Jejak hidup nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi wassalam dan para
c. pengikutnya memberikan pengaruh
besar terhadap pemikiran orang-orang yang menaruh perhatian pada jalan hidup
Islam saat ini.
d. Kebangkitan kembali sebagai suatu
konsep, mengandung paham tentang suatu tantangan, bahkan suatu ancaman terhadap
pengikut pandangan-pandangan lain ( Muzaffar, Chandra : 1988 )
B. Sejarah Pembaharuan
Islam di Turki
1.
Sekilas Tentang Sejarah Turki
Negara Turki lahir dari reruntuhan kesultanan
Usmaniyah pasca perang dunia I yang terletak di Asia kecil (Anatolia) yang
didirikan oleh Mustofa Kemal Attaturk. Turki merupakan negara sekuler pertama
di dunia Islam. Negara yang berdekatan dengan benua eropa ini memproklamirkan
diri sebagai negara republik pada tahun 1923.6
Menurut data tahun 1992 Negara Turki berpenduduk
58.436.000.7 98 % diantaranya merupakan muslim yang mayoritas bermazhab sunni.
Penduduk Turki banyak yang secara sadar tidak menjalankan syariát Islam sebagai
akibat kebijakan sekularisasi yang diterapkan.
Gerakan tanzimat9 yang dikumandangkan oleh Turki
Muda meupakan awal pembaruan Turki di bidang militer, ekonomi, sosial,
keagamaan. Gerakan tanzimat didasari oleh pemikiran barat dan meninggalkan pola
dasar syariát Islam. Penyingkiran Islam oleh pemerintah Turki salah satunya
tercermin dari penghapusan kalimat “agama Negara Turki adalah Islam” yang
semula terdapat pada pasal 2 konstitusi negara. Pemerintah Turki juga membentuk
komite untuk mengkaji pembaruan Islam.
Tujuan komite tersebut lebih bersifat
politis yaitu memisahkan seluruh lembaga sosial, pendidikan dari yurisdiksi
para pemimpin agama beserta sekutu-sekutu politik mereka, serta meletakkannya
ke dalam yurisdiksi direktorat urusan agama.
Rezim yang berkuasa menjadi lebih sekuler ketika
Islam “dinasionalisasi” pada bulan Januari 1932; al-Qurán dibaca dalam bahasa
Turki, Setahun kemudian muncul kebijakan tentang azan yang berbahsa Turki.
Walaupun begitu Islam tetap digalang demi tujuan-tujuan kewarganegaraan,
seperti seruan agar masjid-masjid terus menyebarkan propaganda untuk mendukung
perekonomian nasional.
Penerjemahan al-Qurán dalam bahasa Turki yang
dilakukan oleh Pemerintahan Mustofa Kemal Attaturk dilakukan tanpa menyertakan
teks aslinya (bahasa Arabnya). Walaupun begitu teks Arabnya masih tetap dipakai
dalam shalat. Dalam perkembangannya ada kecenderungan orang-orang Turki kembali
pada teks Arab dalam membaca al-Qurán. Sedangkan penerjemahan al-Qurán ke dalam
bahasa setempat dilakukan untuk lebih memahami teks al-Qurán.
2.
Pembaharuan Islam Di Turki
Kekalahan militer Turki Usmani di Lepanto (
1571M), dan kegagalan dalam menaklukan Wina (1683M) merupakan tanda pergeseran
kekuatan. Militer Kristen Eropa lebih kuat dibandingkan dengan Militer Turki
Usmani. Solusi yang ditempuhnya adalah harus mengadopsi
kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Eropa. Adopsi kemajuan tersebut melahirkan
gerakan pembaharun di Turki.
Turki adalah bekas jantung tempat salah satu
kekhalifahan terbesar Islam, yakni Turki Usmani. Oleh karena itu
keterikatan bangsa Turki dengan Islam berlangsung sangat kuat sebab
mereka bangsa terkemuka di dunia Islam selama beratus-ratus tahun lamanya. Ini
merupakan suatu indikasi tentang betapa pentingnya Islam dalam kehidupan
nasional rakyat Turki. Secara politis setiap orang yang bertempat tingal di
Turki, tetapi secara kebudayaan orang Turki adalah hanya orang Islam.
Langkah-langkah pembaharuan yang dilakukan
adalah, pertama mengirim para pelajar ke luar negeri, kedua pengiriman
duta besar ke Eropa, ketiga mendatangkan guru dari Eropa,mendirikan selokah
teknik militer, Pembentukkan badan penerjemah,menulis beberapa buku
matematiaka, geografi, kedokteran, sejarah dan agama, pendirian penerbitan dan
percetakan.
Bangsa Turki adalah orang-orang dan bermartabat
dengan suatu persepsi mengenai mereka sendiri sebagai masyarakat terhormat dan
unggul. Dengan demikian Turki sebuah identitas kebangsaan yang membanggakan
warganya. Contoh paling ekspresif mengenai hal ini ditinjukkan oleh Ziya Gokalp
( 1876-1924) dalam salah satu pernyataannya “ I am Turk, my religion and may
race are noble” dan ungkapan yang lebih fanatik dan angkuh dikatakan Mustafa
Kemal menyatakan “ Saya adalah Turki, merongrong saya sama dengan menghancurkan
Turki”.
Pembaharuan yang terjadi di Turki terdapat tiga
aliran: aliran Barat, aliran Islam dan aliran nasonalis. Menurut tokoh yang
beraliran Barat, Turki mundur karena bodoh yang disebabkan syariah yang
menguasai seluruh kehidupan bangsa Turki, solusinya Barat harus dijadikan guru,
tokohnya Tewfik Fikret. Kedua menurut Aliran Agama, Syariat Islam tidak menjadi
penghalang kemajuan. Turki mundur karena tidak menjalankan syariat Islam,
sehingga Syariat Islam harus dijalankan di Turki, tokohnya Mehmed Akif. Ketiga
aliran nasionalis berpendapat kemunduran Turki disebabkan karena Umat
Islam yang enggan mengakomodir perubahan-perubahan, tokhnya Zia Gokalp.
Begitu juga dalam Pembaharuan Pendidikan Islam
dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran umat Islam
sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-sebab
kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh Bangsa Eropa, maka pada garis besarnya
terjadi tiga pola pemikiran pembaharuan pendidikan Islam. Ketiga pola tersebut
adalah :
a. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang
berorientasi pada pendidikan modern di Barat.
Mereka berpandangan,
pada dasarnya kekuatan dan kesejahteraan yang dialami Barat adalah hasil
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang mereka capai. Golongan
ini berpendapat bahwa apa yang dicapai oleh Barat sekarang ini merupakan
pengembangan dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah berkembang di
dunia Islam.
Maka untuk mengembalikan
kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber kekuatan itu harus dikuasai kembali.
Cara pengembalian itu tidak lain adalah melalui pendidikan, karena pola
pendidikan Barat dipandang sukses dan efektif, maka harus meniru pola Barat
yang sukses itu. Pembaharuan pendidikan dengan pola Barat, mulai timbul di
Turki Utsmani akhir abad ke 11 H / 17 M setelah mengalami kalah perang dengan
berbagai negara Eropa Timur pada masa itu.
Pada dasarnya, mereka
(golongan ini) berpandangan bahwa pola pendidikan Islam harus meniru pola Barat
dan yang dikembangkan oleh Barat, sehingga pendidikan Islam bisa setara dengan
pendidikan mereka. Mereka berpandangan bahwa usaha pembaharuan pendidikan Islam
adalah dengan jalan mendirikan lembaga pendidikan / sekolah dengan pola
pendidikan Barat, baik sistem maupun isi pendidikannya. Jadi intinya, Islam
harus meniru Barat agar bisa maju.
b. Golongan yang
berorientasi pada sumber Islam yang murni.
Mereka berpendapat bahwa sesungguhnya Islam itu
sendiri merupakan sumber dari kemajuan dan perkembangan peradaban Ilmu
Pengetahuan modern. Dalam hal ini Islam telah membuktikannya. Sebab-sebab
kelemahan umat Islam meurut mereka adalah karena tidak lagi melaksanakan ajaran
Agama Islam sebagaimana mestinya. Ajaran Islam yang sudah tidak murni lagi
digunakan untuk sumber kemajuan dan kekuatan. Pola ini dilakukan oleh Muhammad
bin Abdul Wahab, Jamaluddin Al-Afghani, dan Muhammad Abduh.
c. Usaha yang berorientasi
kepada Nasionalisme.
Golongan ini melihat di Barat rasa Nasionalisme
ini timbul bersamaan dengan berkembangnya pola kehidupan modern sehingga
mengalami kemajuan yang menimbulkan kekuatan politik yang berdiri sendiri.
Keadaan ini pada umumnya mendorong Bangsa timur dan bangsa terjajah lainnya
untuk mengembangkan nasionalisme mereka masing-masing. Yang mendorong
berkembangnya nasionalisme adalah karena kenyataannya mereka terdiri dari
berbagai bangsa dengan latar belakang dan sejarah perkembangan kebudayaan yang
berbeda satu sama lain.
Golongan ini berusaha memperbaiki kehidupan umat
Islam dengan memperhatikan situasi dan kondisi objektif umat Islam yang
bersangkutan. Dalam usaha mereka bukan semata mengambil unsur-unsur budaya
Barat yang sudah maju, tetapi juga mengambil unsur dari budaya warisan bangsa
yang bersangkutan. Ide kebangsaan inilah yang akhirnya menimbulkan timbulnya
usaha merebut kemerdekaan dan mendirikan pemerintahan sendiri dikalangan
pemeluk Islam. Sebagai akibat dari pembaharuan dan kebangkitan kembali
pendidikan ini terdapat kecendrungan dualisme sistem pendidikan kebanyakan
negara tersebut, yaitu sistem pendidikan modern dan sistem pendidikan tradisional.
C.
Tokoh Pembaharuan Turki dan Pemikirannya
Diantara beberapa tokoh pembaharuan di Turki
adalah Sultan Salim III, Sultan Mahmud II, Tanzimat, Kelompok Usmani Muda,
Turki muda, dan Mustafa Kemal. Sebelum Sultan Mahmud II gerakan pembaharuan
sudah dimulai akan tetapi belum banyak perubahan yang terjadi, seperti pada
tahun 1644-1702 Husen Koprulu dan Damad Ibrahim (1719-1730 M) keduanya menjadi
Wajir Agung mengadakan pembaharuan akan tetapi mendapat tantangan dari
Feyzullah sebagai syaikh al-Islam yang menyebabkan konflik internal dan
berhasil wajir tersebut.
1.
Sultan Salim III
Pembaharuan yang dilakukan oleh Sultan Salim III
( 1789-1807) dengan melakukan langkah-langkah pembaharuan sebagi berikut:
restrukturisasi pemerintahan yang efektif dan efisien, rekriutmen pegawai
secara profesional, pendirian sekolah dan balai latihan, menghilangkan hak
istimewa militer jeniseri yang mewajibkan mereka harus melalui seleksi
profesionalisme.
Pembaharuan yang dilakukan Sultan Salim III ini
mendapat tantangan dari militer Jeniseri yang mendapat sokongan fatwa bahwa
gerakan pembaharuan Sultan Salim III bertentangan dengan agama dan tradisi
sehingga dapat dikalahkan.
2.
Sultan Mahmud II
Kegagalan Sultan Sanlim III tidak menyulutkan
penggantinya Sultan Mahmud II untuk mengadalan pembaharuan. Pada tahun
1826 Sultan Mahmud II membentuk korp tentara baru di luar Jeniseri dan
menggunakan instruktur dari Mesir tidak berasal dari Eropa agar tidak
direspon negatif oleh ulama dan segera membubarkan
Jeniseri serta melarang Tarekat Bektasy,
mengadakan penghapusan wajir agung diganti dengan perdana menteri, wajir agung
pada saat itu dipegang oleh syaikh al-Islam, pembaharuan sistem hukum yang
memberlakukan hukum sekuler di samping hukum syari’ah, peradilan syariah
diserahkan kepada syaikh al-Islam sedangkan peradilan sekuler diserahkan kepada
Majlich-I Ahkam-I Adliye, dan pembaharuan di bidang pendidikan dengan membentuk
sekolah umum ( Mekteb-I Ma’arif) dan sekolah sastra ( mekteb-i ‘Ulum-u
Edebiye).
3.
Tanzimat
Sepeninggal Sultan Mahmud II, gerakan
pembaharuan dilakukan oleh Abdul Majid (1839-1861) dengan perdana menteri
Rasyid Pasya. Periode ini disebut masa Tanzimat yang mengandung arti
peraturan dan perundang-undangan baru. Tokoh-tokoh Tanzimat antara lain: Rasyid
Pasya, Mehmed Sadik Rifat Pasya, dan Muhammad Ali Pasya dan Fuad Pasya.
Diantara beberapa peraturan perundang-undangan
yang dihasilkan pada masa tanzimat antara lain:
a) Piagam Hatt-I Sherif
Gulhane tahun 1839 sebagai dasar pembaharuan di bidang administrasi,
perpajakan, hukum, pendidikan, kau minoritas dan militer yang menyebabkan
perang di Crimea akibat penolakan kaum ulama akibat dari reduksi
peran ulama.
b) Piagam Hatt-I Humayun (
1856 M) yang mengakomodir hak-hak minoritas. Piagam ini mendapat reaksi keras
dari ulama dan kelompok penduduk yang berpendidikan Barat yang tergabung dalam
Usmani Muda.
Harun Nasution lebih rinci dalam menjelaskan
kandungan dalam piagam Hatt-I Sherif Gulhan sebagai berikut: kemakmuran
suatu negara bergantung kepada kemakmuran rakyat yang diperoleh dengan cara
menghilangkan pemerintahan absolut selama ini, menghilangan
kesewenang-wenangan, peraturan mengenai kewajiban dan lamanya dinas militer,
hukuman mati dengan diracun tidak dibolehkan lagi,hak milik terhadap harta
dijamin dan tiap orang mempunyai kebebasan terhadap harta yang dimilikinya,
semua pegawai kerajaan menerima gaji sesuai dengan beban tugasnya untuk
mengurangi korupsi, mengajak rakyat memberikan pendapat tentang soal-soal
negara dan administrasi, mendirikan Bank Usmani dan mengganti
peredaran uang dengan memakai sistem desimal, dan pendidikan umum dilepaskan
dari kekuasaan kaum ulama untuk diserahkan kepada kementerian Pendidikan yang
dibentuk pada tahun 1847.
Sedangkan piagam Hatt-I Humayun yang
mengakomodir hak-hak minoritas seperti penghapusan perbedaan agama, bahasa dan
bangsa, rakyat non muslim diperbolehkan masuk dinas militer, dan
penghapusan perbedaan pajak yang bagi rakyat non muslim, penghapusan hukum
bunuh terhadap orang yang murtad dari Islam dan pemasukan anggota-anggota
bukan Islam ke dalam dewan hukum. Setelah piagam Hatt-I Humayun ini, maka
diadakan penyempurnaan hukum pidana, hukum dagang dan hukum maritim dengan
menggunakan hukum Prancis, didirikan Mahkamah Agung, serta dalam bidang
pendidikan didirikan Sekolah Galatasaray tahun 1868 yang siswanya Islam dan
non dapat duduk berdampingan. Padahal sebelumnya
masing-masing golongan agama mempunyai sekolah tersendiri.
Kedua piagam yang dihasilkan kelompok Tanzimat
ini mendapat kritikan keras terutama dari kalangan Intelegensia Turki Usmani.
Piagam ini mengandung sekularasisasi dalam berbagai institusi kemasyarkatan
seperti lembaga hukum baru yang dipengaruhi sistem hukum Barat, menimbulkan
pro-Barat yang mengakibatkan campur tangan negara-negara Barat dalam soal
inter kerajaan Usmani yang pada akhirnya jatuhnya perekonomian
negara ini, serta menyebabkan semakin absolutnya kekuasaan sultan dan
menteri-menterinya karena tidak adanya oposisi dari Yeniseri sebagai yang sudah
dibubarkan pada masa Sultan Mahmud II. Pasukan Yeniseri ini ditakuti bukan
hanya karena memiliki senjata akan tetapi karena memiliki dukungan kuat dan
erat dari Tarekat Bektasyi yang mempunyai pengikut yang besar di kalangan
masyarakat.
4.
Usmani Muda
Kematian Perdana Menteri Ali Pasya ( 1871
M) menandai berakhirnya Tanzimat, gerakan pembaharuan diganti oleh
kelompok Usmani Muda yang berhasil menurunkan secara paksa Sultan Abdul Aziz
pada tahun 1876 melalui fatwa Syaikh al-Islam dan diganti oleh Murad V yang
mendapat dukungan Usmani Muda. Akan tetapi karena Murad V dianggap tidak
berhasil memimpin Turki Usmani dan dianggap sakit mental oleh Syaikh al-Islam
di kemudian hari, maka diganti oleh S sultan Abdul Hamid ( 31 Agustus 1876) dan
perdana menterinya Mihdat Pasya salah seorang tokoh Usmani Muda.
Usmani Muda dalam pembaharuannya terbagi kepada
2 partai ditinjau dari segi liberalisnya. Usmani Muda pertama liberal yang
menghendaki sistem pemerintahan otonomi bagi daerah-daerah ( desentralisasi),
kedua Usmani muda yang tergabung dalam partai Ittihadi ve Terekki, pemenang
pemilu 1908 yang ingin mempertahankan sistem pemerintahan sentralistik. Dan
pada tahun 1912 M, partai tersebut juga tampil sebagai pemenang yang
melibatkan diri Turki Usmani dalam perang Balkan bersama Jerman dengan harapan
menjadi media untuk merebut kembali daerah-daerah yang sudah memerdekakan diri
sebelumnya dalam sistem pemerintahan federasi. Diantara negara yang sudah
memerdekakan diri dari Turki Usmani Bulggaria,Austria, Yunani, Bosnia dan
Herzegivina.
Pada perang Dunia I. Turki Usmani bersekutu
dengan Jerman sebagai keputusan yang dilakukan Syaik al-Islam pada tanggal 23
Nopember 1914 dengan mengumumkan perang suci agar mendapat dukungan umat Islam
secara luas. Akan tetapi yang terjadi malah umat Islam menjadi terkotak-kotak,
seperti bangsa Tartar bersatu dengan Rusia, Al Jazair dan senegal bergabung dengan
Prancis, Umat Islam India dan Arab Saudi bergabung dengan Inggris. Dampak
selanjutnya Arab Saudi menyatakan merdeka dari Turki, begitu juga Syiria dan
Transyordan bangkit melawan Turki, serta terjadi pembelotan yang dilakukan
tentara yang berasal dari suku Arab.
Usmani Muda merupakan perkumpulan yang didirikan
pada tahun 1865 dengan tujuan untuk mengubah pemerintahan absolut menjadi
pemerintahan yang konstitusional. Tokoh Usmani muda antara lain Mihdat Pasya,
Ziya Pasya, dan Nanik Kemal. Diantara isi ide-ide pembaharunnya sebagai
berikut:
1. a).
Ekonomi
dan politik yang tidak beres dapat diatasi dengan merubah sistem
pemerintahan absolut menjadi pemerintahan konstitusional yang memisahkan
kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Rakyat sebagai warga negara
mempunyai hak politik . Pemerintahan demokrasi tidak bertentangan dengan ajaran
Islam, karena dalam Islam dikenal sistem bai’ah yang pada hakikatnya merupakan
kedaulatan rakyat. Khalifah sebagai eksekutif tidak boleh mengambil sikap
atau tindakan yang berlawanan dengan maslahat umum ( al-maslahah
al-‘ammah), dan tidak melanggar syari’ah, kaum ulama sebagai pembuat
hukum, dan pemerintah yang melaksanakan hukum. Sehingga sistem pemerintahan
konstitusional tidak merupakan bid’ah dalam Islam. Hal ini merupakan ide baru
pada saat itu yang memegang sistem otokrasi.
2. b).Tumbuh ide tanah air
Usmani bukan tanah air Turki dengan melihat perlu adanya persatuan umat Islam
di bawah pimpinan Turki Usmani yang mirif Pan-Islamisme.
5. Turki Muda
Setelah dibubarkannya parlemen dan dihancurkannya
gerakan Usmani Muda, maka Sultan Abdul Hamid memerintah dengan kekuasaan yang
lebih absolut. Kebebasan berbicara dan menulis tidak ada. Dalam suasana yang
demikian timbullah gerakan oposisi terhadap pemerintah yang obsolut Sultan
Abdul Hamid sebagaimana halnya di zaman yang lalu dengan Sultan Abdul Aziz.
Gerakan oposisi dikalangan perguruan tinggi, mengambil bentuk perkumpulan
rahasia, dikalangan cendekiawan dan pemimpin-pemimpinnya lari ke luar negeri
dan disana melanjutkan oposisi mereka dan gerakan di kalangan militer menjelma
dalam bentuk komite-komite rahasia. Oposisi berbagai kelompok inilah yang
kemudian dikenal dengan nama Turki Muda.Tokoh-tokoh Turki Muda, antara lain
adalah Ahmad Riza (1859-1930), Mehmed Murad (1853-1912) dan Pangeran Sahabuddin
(1887-1948).
a. Ahmad
Riza
Ahmad Riza adalah anak seorang bekas anggota
parlemen bernama Injilis Ali. Dalam pendidikannya ia sekolah di pertanian untuk
kelak dapat bekerja dan berusaha mengubah nasib petani yang malang dan studinya
ini diteruskan di Perancis sekembalinya ia dari perancis ia bekerja di
kementerian pertanian, tapi ternyata hubungan pemerintah dengan petani yang
miskin sedikit sekali, karena kementerian itu lebih disibukkan dengan
birokrasi. Kemudia ia pindah ke kementerian pendidikan namun disini juga
disibukkan dengan birokrasi tapi kurang disibukkan dengan pendidikan.
Pembaharuan yang dilakukan oleh Ahmad Riza antara
lain adalah ingin mengubah pemerintahan yang absolut kepada pemerintahan
konstitusional. Karena menurutnya akan menyeleamatkan Kerajaan Usmani dari
keruntuhan adalah melalui pendidikan dan ilmu pengetahuan positif dan bukan
dengan teologi atau metafisika. Adanya dan terlaksananya program pendidikan
yang baik akan berhajat pada pemerintahan yang konstitusional.
b. Mehmed
Murad (1853-1912)
Mehmed Murad berasal dari Kaukasus dan lari ke
Istanbul pada tahun 1873 yakni setelah gagalnya pemberontakan Syekh Syamil di
daerah itu. Ia belajar di Rusia dan disanalahia berjumpa dengan ide-ide barat,
namun pemikiran Islam berpengaruh pada dirinya, Ia berpendapat bahwa bukanlah
Islam yang menjadi penyebab mundurnya Kerajaan Usmani, dan bukanlah pula
rakyatnya, namun sebab kemunduran ituterletak pada Sultan yang memerintah
secara absolut. Oleh karena itu, menurutnya kekuasaan Sultan harus dibatasi.
Dalam hal ini dia berpendapat bahwa musyawarah dalam Islam sama dengan
konstitusional di dunia Barat. Ia mengusulkan didirikan satu Badan Pengawas
yangtugasnya mengawasi jalannya undang-undang agar tidak dilanggar oleh
pemerintah. Disamping itu diadakan pula Dewan syariat agung yang anggotanya
tersusun dari wakil-wakil negara islam di Afrika dan Asia dan ketuanya Syekh
Al-Islam Kerajaan Usmani.
c. Pangeran
Sahabuddin (1887-1948)
Pangeran Sahabuddin adalah keponakan Sultan Hamid
dari pihak ibunya, sedang dari pihak bapaknya adalah cucu dari Sultan Mahmud
II, oleh karena itu ia keturunan raja. Namun ibu dan bapaknya lari ke Eropa
menjauhkan diri dari kekuasaan Abdul Hamid, maka dengan demikian kehidupan
Sahabuddin lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran Barat.
Menurutnya
yang pokok adalah perubahan sosial, bukan penggantian Sultan. Masyarakat Turki
sebagaimana masyarakat Timur lainnya mempunyai corak kolektif, dan masyarakat
kolektif tidak mudah berubah dalam menuju kemajuan. Dalam masyarakat kolektif
orang tidak percaya diri sendiri, oleh karena itu ia tergantung pada kelompok
atau suku sedangkan masyarakat yang dapat maju menurutnya adalah masyarakat
yang tidak banyak bergantung kepada orang lain tetapi sanggup berdiri sendiri
dan berusaha sendiri untuk mengubah keadaannya
6.
Mustafa Kemal Ataturk
Mustafa Kemal lahir pada 1881 di suatu daerah di
Salonika. Sering dikenal dengan nama Mustafa Kemal Pasya. Dan dikenal juga
dengan Mustafa Kemal Attaturk (Bapak Bangsa Turki). Beliau juga mendapat
julukan Ghazi, artinya sang pembela keyakinan. Julukan ini diberikan ketika
beliau dengan gemilang membawa Turki kepada kemenangan dalam perang kemerdekaan
melawan Yunani, Mustafa Kemal dielu-elukan dan dipanggil dengan gelar
kehormatan Ghazi. Ayahnya bernama Ali Riza, seorang juru tulis rendahan di
salah satu kantor pemerintahan di kota itu. Beliau sempat mencoba lari dari
kemalangan hidupnya dengan cara menegak racun. Sedangkan Ibunya bernama
Zubayde, seorang wanita sholihah. Ali Riza meninggal saat Mustafa Kemal berusia
tujuh tahun sehingga ia kemudian diasuh oleh ibunya.
Sejak kecil, Mustafa Kemal memiliki bakat untuk
selalu memberontak terhadap segala keadaan yang tidak berkenan di hatinya. Ia
secara brutal menentang peraturan apapun. Bahkan, tanpa malu-malu ia sering
memaki-maki gurunya saat bersekolah. Sehingga suatu hari pernah ditampar salah
satu gurunya karena sang guru sudah kehilangan kesabaran menghadapi perilaku
Mustafa Kemal. Dan akibatnya, Mustafa Kemal kecil lari dan tidak mau masuk
sekolah lagi.
Mustafa kecil juga terkenal arogan dalam
bergaul. Ia tidak mau sembarangan dalam memilih kawan. Akhirnya, ibunya
mengirim dia ke sekolah militer, sehingga riwayat pendidikan Mustafa Kemal
dimulai tahun 1893 ketika ia memasuki sekolah Rushdiye (Sekolah Menengah
Militer Turki). Tahun 1895 ia masuk ke akademi militer di Kota Monastir dan
pada tanggal 13 maret 1899 ia masuk ke sekolah ilmu militer di Istambul. Tahun
1902 ia ditunjuk sebagai salah satu staf pengajar dan pada bulan Januari 1905
ia lulus dengan pangkat Kapten. Perjuangan Mustafa Kemal mewujudkan pembaharuan
untuk kemajuan Turki penuh liku, dan mencapai klimaksnya ketika ia menjadi
Presiden Republik Turki. Bangsa Eropa mengakui Republik Turki yang ditandai
oleh Perjanjian Lausanne pada tahun 1923. Mustafa Kemal meninggal dunia tahun
1938.
Setelah perang dunia I, Mustafa kemal diangkat
menjadi panglima militer di Turki Selatan untuk merebut Izmir dari tentara
sekutu dan berhasil memukul mundur tentara sekutu dan menyelamatkan Turki dari
penjajahan Barat. Pada saat itu Sultan di Istanbul berada di bawah
kekuasaan sekutu yang harus menyesuaikan diri dengan mereka, Kemudian ia
mendirikan pemerintahan tandingan di Anatolia dengan mengatakan kemerdekaan
negara dalam keadaan bahaya, rakyat Turki harus berusaha sendiri membebaskan
tanah air dari kekuatan asing, sultan tidak menjalankan pemerintahan dan segera
mengadakan kongres.
Kemudian ia mendeklarasikan diri sebagai
berikut:
a) Kemerdekaan tanah air
dalam keadaan bahaya
b) Sultan tidak dapat
menjalankan pemerintahan karena berada di bawah kekuasaan sekutu.
c) Rakyat Turki harus
berusaha sendiri untuk membebaskan tanah air dari kekuasaan asing.
d) Gerakan pembela tanah
air harus dikoordinir oleh panitia nasional.
e) Untuk merealisasikan
hal-hal tersebut, perlu diadakan kongres.
Dengan pernyataan
tersebut Mustafa kemal dipecat dari jabatan panglima oleh Sultan. Kemudian ia berkiprah di dunia politik menjadi
ketua perwakiolan rakyat yang menganamanatkan Turki harus merdeka dari
kungkungan asing, dan pada tahun 1920 terpilih menjadi ketua Majlis Nasional
Agung ( MNA) di Ankara.
Mustafa Kemal
memproklamirkan Republik Turki pada 29 Oktober 1923 dengan membentuk
negara modern didasarkan kepada kekecewaan yang amat mendalam terhadap
sistem kekhalifahan sebelumnya yang dianggap gila dan dibangun atas sendi-sendi
keagamaan yang rapuh.Peraturan dan pengadilan agama kuno segera digantikan
dengan hukum perdata yang modern dan ilmiah, begitu juga sokolah agama harus
diserahkan kepada pemerintah sekuler.
Arnold Toynbee
dalam Mainkid and Mother Earth ( terjemah Sejarah Umat Manusia ),
menyebutkan Ataturk memimpin rakyat Turki bukan hanya untuk
memenangkan perang demi mempertahankan kelangsungan hidup mereka, tetapi juga
untuk melakukan westernisasi yang revolusioner guna melanjutkan apa yang
telah dirintis oleh Mahmud II. Lebih Jauh Arnold membandingkan Ataturk seperti
Lenin di Rusia sebagai intelezensia yang menumbangkan rezim yang membentuk
kelas ini di negaranya, terutama dalam menggunakan kekerasan untuk menuntaskan
pekerjaan penting ini.
Salah satu bukti
penghapusan kekhalifahan ,menghapus kementerian syariah dan waqaf dan
menyatukan sistem pendidikan di bawah kementerian pendidikan lahirnya
Undang-undang yang disetuhui Dewan Nasional Agung Turki pada tanggal 3 Maret
1924.
Tujuan akhir Mustafa
Kemal dengan reformasi berupa westernisasi adalah membawa Turki berbaris
bersama dengan peradaban Barat, bahkan berusaha mencuri satu langkah mendahului
perdaban Barat. Mustafa Kemal dikenal sebagai Bapak Rakyat Turki dengan
julukan Ataturk, dan ia juga mendapat julukan Ghazi. Rangkaian kebijakan
pembaharuan Mustafa Kemal berperinci kepada:, nasionalisme, sekularisme,
westernisme :
Pertama,unsur
Nasionalisme. Ide Nasionalisme dalam pemikiran Mustafa Kemal ialah nasionalisme
Turki yang terbatas daerah geografisnya dan bukan ide nasionalisme yang luas,
yakni diilhami oleh Ziya Gokalp (1875-1924) yang menyerukan reformasi Islam
untuk menjadikan Islam sebagai ekspresi dari etos Turki. Dalam pemahaman
Mustafa Kemal, Islam yang berkembang di Turki adalah Islam yang telah disatukan
dengan budaya Turki, sehingga ia berkeyakinan bahwa Islam dapat diselaraskan
dengan dunia modern. Namun turut campurnya Islam dalam segala aspek kehidupan
pada bangsa dan agama akan menghambat Turki untuk maju.
Atas dasar itu, Mustafa
Kemal berpendapat bahwa agama harus dipisahkan dari negara. Islam tidak perlu
menghalangi Turki mengadopsi peradaban barat sepenuhnya, termasuk merubah
bentuk negara. Pada permulaan di dirikannya Republik Turki, Mustafa Kemal
berpendapat bahwa pemerintah nasional harus didasarkan pada prinsip pokok
populisme (kerakyatan). Ini berarti, kedaulatan dan semua kekuatan administrasi
harus langsung diberikan kepada rakyat. Konsekuensi logis dari prinsip tersebut
adalah dihapusnya sistem kekhalifahan.
Kedua Sekulerisme,
sekulerisasi yang dijalankan oleh Mustafa Kemal tidak serta merta menghilangkan
agama dari rakyat Turki, namun hanya melakukan pembatasan kekuasaan golongan
ulama dalam soal negara dan politik. Oleh karena itu, pembentukan partai yang
berdasarkan agama dilarang, institusi-institusi negara, sosial, ekonomi, hukum,
politik, dan pendidikan harus dibebaskan dari kekuasaan syari’ah. Menurut
Mustafa Kemal, sekulerisme bukan saja memisahkan masalah bernegara (legislatif,
eksekutif, dan yudikatif) dari pengaruh agama melainkan juga membatasi peranan
agama dalam kehidupan orang Turki sebagai suatu bangsa, karena menurut beliau
bahwa indikasi ketinggian suatu peradaban terletak pada keseluruhannya, bukan
secara parsial. Peradaban Barat dapat mengalahkan peradaban-peradaban lain
bukan hanya karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya, tetapi karena
keseluruhan unsurnya. Dan sekulerisasilah yang menimbulkan peradaban yang
tinggi itu. Sehingga, Mustafa Kemal berpendapat jika rakyat Turki ingin
mempunyai peradaban tinggi harus melakukan sekulerisasi.
Ketiga, Westernisme,
dalam hal ini Mustafa Kemal berpendapat bahwa Turki harus berorientasi ke
Barat. Ia melihat bahwa dengan meniru barat Negara Turki akan maju. Ungkapan
yang digunakan oleh Mustafa Kemal, “Kita (bangsa Turki) harus bergerak bersama
zaman.” Oleh karena itu, satu-satunya jalan untuk memajukan rakyat Turki adalah
dengan melakukan reformasi berupa modernisasi yakni suatu upaya untuk mengubah
wajah Turki secara total dengan menerapkan nilai-nilai modern yang progresif
dan meninggalkan segala hal yang dipandang kaku, kolot, tradisional dan berbau
Utsmaniyah. Kemal berkeyakinan hanya dengan jalan itu rakyat Turki akan makmur
dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain.
Secara bertahap namun
pasti, Mustafa Kemal melakukan pembaharuan/ reformasi. Kebijakan-kebijakan
Mustafa Kemal diantaranya:
a) Undang-undang tentang
unifikasi dan sekulerisasi pendidikan tanggal 3 maret 1924
b) Undang-Undang tentang
kopiah tanggal 25 November 1925
c) Undang-undang tentang
pemberhentian petugas jamaah dan makam, penghapusan lembaga pemakaman tanggal
30 November 1925.
d) Perturan sipil tentang
perkawinan tanggal 17 Februari 1926.
e) Undang-undang penggunaan
huruf latin untuk bajad Turki dan penghapusan tulisan Arab tanggal 1 November
1928.
f) Undang-undang tentang
larangan penggunaan pakaian asli tanggal 13 Desember 1934.
Gerakan modernisasi dan westernisasi di Turki
yang dilakukan Mustafa Kemal menurut Komarudin Hidayat pada dasarnya bukanlah
anti Islam, akan tetapi mengadakan rasionalisasi agama agar agama menjadi
kekuatan penopang bagi kemajuan Turki. Pembaharuan yang dilakukan Kemal adalah:
a) Pemisahan antara
pemerintahan dengan agama yang diterima Majelis Nasional Agung tahun 1920.
b) Kedaulatan Turki tidak
berada di tangan sultan tetapi di tangan rakyat.
c) Jabatan khalifah
dipertahankan, tetapi hanya memiliki kewenangan spiritual.
d) Khalifah Wahid al-Din
dipecat dari jabatan karena bersekutu dengan Inggris dan digantikan oleh Abdul
Majid.
e) Merubah bentuk negara dari
khilafah menjadi republik dan Islam menjadi agama negara.
f) Karena khalifah
mengadakan pembangkangan dan melahirkan dualisme kepemimpinan, 3 Maret 1924
khalifah dihapus.
g) Turki mendeklarasikan
sebagai negara sekuler dengan menghapus Islam sebagai agama negara tahun 1937.
Sungguhpun demikian, kebijakan-kebijakan yang
dilakukan oleh Mustafa Kemal yang bisa dikatakan sangat radikal tersebut telah
mengundang sejumlah reaksi. Reaksi yang paling keras ditunjukkan oleh kalangan
Islam konservatif. Gerakan sekulerisasi Turki oleh Mustafa Kemal berakhir
seiring dengan meninggalnya beliau. Proses sekulerisasi sempat dilanjutkan oleh
Ismet Inonu, seorang Presiden pengganti Mustafa Kemal. Sungguhpun demikian,
rakyat Turki tetaplah rakyat Turki, yang tidak bisa menggoyahkan akar Islam
yang sudah terpatri dalam hati mereka. Memang secara politis, Negara Turki
mempunyai pandangan bahwa mereka adalah bagian yang tak terpisahkan dari
peradaban barat, tapi secara kultural, mereka tetap mempertahankan jati diri
mereka yang tak bisa terlepas dari Islam.
Walaupun Turki dinyatakan sebagai negara
sekuler, Islam tetap berakar kuat di hati masyarakat Turki. Ini terbukti para
petani yang hidup di pedesaan yang merupakan tiga perempat dari seluruh
penduduk Turki tetap merupakan orang-orang muslim yang shaleh. Pengaruh Islam
juga masih terlihat pada kaum buruh dan pedagang-pedagang kecil. Hal ini
membuktikan bahwa sekulerisasi tidak tumbuh subur di masyarakat Turki yang
punya akar keIslaman yang kuat.
D.
Faktor-Faktor Pendorong Pembaharuan
Islam
1. Kepercayaan terhadap Barat secara
keseluruhan yang dialami oleh generasi baru muslim.
2. Gagalnya system social yang bertumpu
pada kapitalisme dan sosialisme
3. Gaya hidup elit sekuler di
negara-negara Islam
4. Hasrat untuk memperoleh kekuasaan
diantara segmen kelas menengah yang semakin berkembang yang tidak dapat
diakomodasi secara politik.
5. pencarian keamanan psikologis
diantara kaum pendatang baru di daerah perkotaan.
6. Lingkungan kota
7. Ketahanan ekonomi negara-negara
Islam tertentu akibat melonjaknya harga minyak.
8. Rasa percaya diri akan masa depan
akibat kemenangan Mesir atas Israel tahun 1973, Revolusi Iran 1979, dan fajar
kemunculan kembali peradaban Islam abad ke 15 Hijriah (Mazaffar, Chandra ;1988 )
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembaharuan dalam Islam merupakan suatu
keharusan yang terjadi dalam siklus kehidupan dengan tujuan memperbaiki segala
persoalan sosial keagamaan yang sangat dibutuhkan masyarakat pada saat itu
sebagai akumulasi dari sebab akibat yang terjadi di masyarakat, sehingga melahirkan
tokoh-tokoh pembaharuan yang mengadakan perubahan terhadap keadaan yang sedang
berlangsung walaupun harus berlawanan dengan faham dan pemikiran yang ada.
Karakteristik pembaharuan Islam yang terjadi di
Mesir dan Turki ada keragaman yang menjadi acuan serta latar
belakang tokohnya. Pembaharuan di Mesir lebih banyak berangkat dan digerakan
pembaharuan pemikiran akademis baik itu dari lulusan Al-Azhar sebagai tempat
khazanah ilmu atau perguruan tinggi lainnya. Begitu pula latar belakang
kehidupan dan pengalaman seorang tokoh pembaharu akan mewarnai gerakan
pembaharuan yang dilakukannya, seperti adanya perbedaan gerakan
pembaharuan Jamaludin al-Afghani dengan Muhammad Abduh. Sedangkan
pembaharuan di Turki lebih terpokus kepada tokoh kepemimpinan atau kelompok
yang menyokong kekuasaan pada saat itu dengan melihat Barat sebagai
acuannya.
Di Mesir tokoh pembaharuan berhadapan dengan
keadaan pola pendidikan, politik dan sosial keagamaan masyarakat yang sedang
mengalami penjajahan dari bangsa Barat, sementara di Turki melihat Barat
sebagai negara yang telah mengalahkan mereka di kancah perpolitikan dunia
dengan cara mengimbangi atau lebih banyak belajar kepada Barat dalam segala
halnya. Sehingga segala sesuatu yang akan menghalangi tujuan tersebut akan dilawan
dengan cara revolusioner seperti yang dilakukan Mustafa Kemal yang
menghapuskan kekhilafahan Turki Usmani menjadi Republik Turki.
B.
Saran
Mohon maaf, apabila sekiranya ada kesalahan
dalam kata – kata maupun uraiannya yang kurang berkenan di dalam makalah ini.
Maka dari itu kami para penyusun meminta dan menerima kritik dan sarannya
dari teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtarbiyah7s.blogspot.com/2014/11/17/makalah-pembaharuan-islam-di-turki-tanzimat-usmani-muda--dan-turki-muda.html
www.badilag.net%2Fdata%2FARTIKEL%2FPembaruan%2520Hukum%2520Keluarga%2520Di%2520Turki.pdf.
PENDAFTARAN BELA NEGARA
BalasHapusKHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
Untuk Wali Wali Allah dimana saja kalian berada
Sekarang keluarlah, Hunuslah Pedang dan Asahlah Tajam-Tajam
Api Jihad Fisabilillah Akhir Zaman telah kami kobarkan
Panji-Panji Perang Nabimu sudah kami kibarkan
Arasy KeagunganMu sudah bergetar Hebat Ya Allah,
Wahai Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
hamba memohon kepadaMu keluarkan para Muqarrabin bersama kami
Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa dammir a’da aka a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa Robbal ‘alamin.
Wahai ALLAH muliakanlah islam dan Kaum Muslimin, hinakan dan rendahkanlah kesyirikan dan pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-mu dan musuh agama-mu dengan keburukan wahai RABB
semesta alam.
Allahumma ‘adzdzibil kafarotalladzina yashudduna ‘ansabilika, wa yukadzdzibuna min rusulika wa yuqotiluna min awliyaika.
Wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. wahai ALLAH berilah adzab…. orang-oramg kafir yang telah menghalang-halangi kami dari jalan-Mu, yang telah mendustakan-Mu dan telah membunuh Para Wali-Mu, Para Kekasih-Mu
Allahumma farriq jam’ahum wa syattit syamlahum wa zilzal aqdamahum wa bilkhusus min yahuud wa syarikatihim innaka ‘ala kulli syaiin qodir.
Wahai ALLAH pecah belahlah, hancur leburkanlah kelompok mereka, porak porandakanlah mereka dan goncangkanlah kedudukan mereka, goncangkanlah hati hati mereka terlebih khusus dari orang-orang yahudi dan sekutu-sekutu mereka. sesungguhnya ENGKAU Maha Berkuasa.
Allahumma shuril islam wal ikhwana wal mujahidina fii kulli makan yaa rabbal ‘alamin.
Wahai ALLAH tolonglah Islam dan saudara kami dan Para Mujahid dimana saja mereka berada wahai RABB Semesta Alam.
Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin
Wahai Wali-wali Allah Kemarilah, Datanglah dan Berkujunglah dan bergabunglah bersama kami kami Ahlul Baitmu
Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, Kami akan bawa anda untuk mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.
Hai kaumku ikutilah aku, aku akan menunjukan kepadamu jalan yang benar (QS. Al-Mu'min :38)
Wahai para Ikwan Akhir Zaman, Khilafah Islam sedang membutuhkan
para Mujahid Tangguh untuk persiapan tempur menjelang Tegaknya Khilafah yang dijanjikan.
Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)
Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.
301. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam
302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
- ahli segala macam pertempuran
- ahli Membunuh secara cepat
- ahli Bela diri jarak dekat
- Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan
303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
- Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
- Ahli Pembuat BOM / Racun
- Ahli Sandera
- Ahli Sabotase
304. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam
305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
- ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
- Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
- Ahli enkripsi cryptographi
- Ahli Satelit / Nuklir
- Ahli Pembuat infra merah / Radar
- Ahli Membuat Virus Death
- Ahli infiltrasi Sistem Pakar
Semua Negara adalah Negara Dajjal, sebab itu
Bunuhlah Tentara , Polisi dan semua pendukung negara dajjal dimana saja berada
Disebarluaskan
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
Syuaib Bin Shaleh
singahitam@hmamail.com
IMAM MAHDI MENYERU UNTUK PARA IKHWAN
BalasHapusBENTUKLAH PASUKAN MILITER PADA SETIAP ZONA
ISLAM
SAMBUTLAH UNDANGAN PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Untuk para Rijalus Shaleh dimana saja kalian berada,
bukankah waktu subuh sudah dekat? keluarlah dan hunuslah
senjata kalian.
Dengan memohon Ijin Mu Ya Allah Engkaulah Pemilik Asmaul
Husna, Ya Dzulzalalil Matien kami memohon dengan namaMu
yang Agung
Pemilik Tentara langit dan Bumi perkenankanlah kami
menggunakan seluruh Anasir Alam untuk kami gunakan sebagai
Tentara Islam untuk Menghancurkan seluruh Kekuatan
kekufuran, kemusyrikan dan kemunafiqan yang sudah merajalela
di muka bumi ini hingga Dien Islam saja yang berdaulat , tegak
perkasa dan hanya engkau saja Ya Allah yang berhak disembah !
Firman Allah: at-Taubah 38, 39
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan
orang kepadamu: “Berperanglah kamu pada jalan Allah”, lalu
kamu berlambat-lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka
dengan kehidupan didunia ini daripada akhirat? Maka tak adalah
kesukaan hidup di dunia, diperbandingkan dengan akhirat,
melainkan sedikit sekali. Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah
menyiksamu dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar
kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tiada melarat kepada
Allah sedikit pun. Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
Berjihad itu adalah satu perintah Allah yang Maha Tinggi,
sedangkan mengabaikan Jihad itu adalah satu pengingkaran dan
kedurhakaan yang besar terhadap Allah!
Firman Allah: al-Anfal 39
Dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah lagi, dan jadilah
agama untuk Allah.
Peraturan dan undang-undang ciptaan manusia itu adalah
kekufuran, dan setiap kekufuran itu disifatkan Allah sebagai
penindasan, kezaliman, ancaman, kejahatan dan kerusakan
kepada manusia di bumi.
Ketahuilah !, Semua Negara Didunia ini adalah Negara Boneka
Dajjal
Allah Memerintahkan Kami untuk menghancurkan dan
memerangi Pemerintahan dan kedaulatan Sekular-Nasionalis-
Demokratik-Kapitalis yang mengabdikan manusia kepada
sesama manusia karena itu adalah FITNAH
Firman Allah: al-Hajj 39, 40
Telah diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi,
disebabkan mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
untuk menolong mereka itu. Iaitu
orang-orang yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran,
melainkan karena mengatakan: Tuhan kami ialah Allah
Firman Allah: an-Nisa 75
Mengapakah kamu tidak berperang di jalan Allah untuk
(membantu) orang-orang tertindas. yang terdiri daripada lelaki,
perempuan-perempuan dan kanak-kanak .
Dan penindasan itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan
(al-Baqarah 217)
Firman Allah: at-Taubah 36, 73
Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka
memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama
orang-orang yang taqwa. Wahai Nabi! Berperanglah terhadap
orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap
mereka.
Firman Allah: at-Taubah 29,
Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada
mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan
tiada pula beragama dengan agama yang benar, (iaitu) diantara
ahli-ahli kitab, kecuali jika mereka membayar jizyah dengan
tangannya sendiri sedang mereka orang yang tunduk..
Bentuklah secara rahasia Pasukan Jihad Perang setiap Regu
minimal dengan 3 Anggota maksimal 12 anggota per desa /
kampung.
Bersiaplah menjadi Tentara Islam akhir Zaman sebelum anda
dibantai oleh Zionis,Salibis,Munafiq dan Musyrikin
Siapkan Pimpinan intelijen Pasukan Komando Panji Hitam
secara matang terencana, lakukan analisis lingkungan terpadu.
Apabila sudah terbentuk kemudian Daftarkan Regu Mujahid
ke Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera
Hitam
Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah
Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)
email : seleksidim@yandex.com
Dipublikasikan
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu