KISI-KISI UJIAN KOPETENSI T.A 2014/2015
MATA
KULIAH : TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
FAKULTAS
: AGAMA ISLAM
PRODI
: PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
1.
Hasil
refisi teknologi pembelajaran yaitu ; “ Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar.”
2.
Menurut
Heinich, Molenida, dan Russel (1993) mendefinisikan
Teknologi Pembelajaran sebagai "penerapan
pengetahuan ilmiah tentang proses belajar pada manusia dalam tugas praktis
belajar mengajar."
3.
Menurut
definisi tahun 1994, komponen Teknologi Pembelajaran,
meliputi:
a)
Teori
dan praktek
Teori terdiri dari konsep, bangunan (konstruk),
prinsip dan proposisi yang memberi sumbangan terhadap khasanah pengetahuan.
Sedangkan praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan
permasalahan.
Praktek juga dapat memberi konstribusi kepada
pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman.
Dalam Teknologi pembelajaran, baik teori maupun
prakek menggunakan model prosedural dan
model konseptual. Model prosedural menguraikan cara pelaksanaan tugas dan
membantu menghubungkan teori dan praktek, sedangkan model konseptual
memvisualisasikan teori dan prtaktek.
b)
Disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan
dan penilaian
Kawasan disain merupakan sumbangan teoritik
terbesar dari teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas.
Demikian pula kawasan pengembangan telah menjadi matang dan memberikan
sumbangan terbesar untuk praktek. Sebaliknya, kawasan pemanfaatan secara
teoritis maupun praktis masih belum berkembang dengan baik. Meskipun berbagai
usaha telah dilakukan dalam bidang pemanfaatan media keadaanya masih tetap saja
kurang mendapatkan perhatian. Sedangkan kawasan pengelolaan selalu ada dalam
bidang karena sumber untuk menunjang berlangsungnya tiap fungsi harus
diorganisasikan dan diawasi (dikelola). Kawasan penilaian masih menggantungkan
diri pada penelitian dari bidang lain. Sumbangan utama bidang studi ini adalah
evaluasi formatif.
c)
Proses dan sumber
Proses adalah serangkaian operasi atau kegiatan
yang diarahkan pada suatu hasil tertentu. Pengertian proses mencakup tata
urutan yang terdiri dari masukan, kegiatan dan keluaran.
Sedangkan sumber ialah asal yang mendukung
terjadinya belajar, termasuk sistim pelayanan, bahan pembelajaran dan
lingkungan. Sumber belajar tidak terbatas hanya bahan dan alat yang digunakan
dalam proses pembelajaran, namun juga mencakup tenaga, biaya dan fasilitas.
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu setiap
orang untuk belajar yang menampilkan kompetensinya.
d)
Untuk
keperluan belajar
Tujuan teknologi pembelajaran adalah untuk
memacu (merangsang) dan memicu (menumbuhkan) belajar. Dalam definisi
disebutkan bahwa belajar menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen pada
pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman (Mayer, 1982:1040). Berlo
(1960) menunjukkan bahwa unsur-unsur pada proses belajar dengan proses
komunikasi sejalan. Pada komunikasi, pesan diolah dan disalurkan yang kemudian
diterima dan diberi makna serta disalurkan kembali sebagai umpan balik (feed
back) kepada pengirim pesan. Sedangkan pada proses belajar, orang menanggapi,
manafsirkan dan merespon terhadap rangsangan dan mengambil pelajaran dari
akibat tanggapan tersebut.
4.
Desain
sistem pembelajaran adalah proses
sistematis dari perencanaan sistem pembelajaran, dan pengembangan pembelajaran adalah proses pelaksanaan rencana.
5.
Strategi
pembelajaran
merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode
dan teknik pembelajaran secara spesifik.
6.
Karakteristik
pembelajaran
adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari
hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan
terdiri atas sejumlah nilai, moral dan norma.
7.
Peran guru dalam interaksi belajar
mengajar meliputi ;
a. Guru Sebagai Pendidik
Guru
adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik, dan lingkungannya.
b. Guru Sebagai Pengajar
Peranan
guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik
dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan
peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan
keterampilan guru dalam berkomunikasi.
c. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru
menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi
peserta didik. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang
berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh
peserta didik.
d. Guru Sebagai Model
Guru
merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang
menganggap dia sebagai guru.
8.
Penggunaan Media
dalam pembelajaran, secara umum;penggunaan
media dalam pembelajaran dapat memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Secara Khusus:
a.
Dengan menggunakan Media, penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan
b.
Proses pembelajaran menjadi lebih
menarik
c.
Proses pembelajaran menjadi lebih
jelas
d.
Efesien dalam waktu dan tenaga
e.
Meningkatkan kualitas hasil
belajar
f.
Dengan media memungkinkan proses belajar
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
g.
Media dapat menumbuhkan sikap positif
siswa terhadap materi dan proses pembelajaran
h.
Merubah peran guru kearah yang lebih
positif
i.
Membuat pelajaran yang abstrak menjadi
kongrit
j.
Mengatasi ruang dan waktu
k.
Membantu mengatasi keterbatasan indera
manusia
l.
Mampu menghadirkan objek yang langkah
dan berbahaya di ruang kelas
m.
Mampu memberikan kesan yang mendalam dan
tahan lama pada diri si pelajar (siswa)
MATA
KULIAH : ILMU PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
: AGAMA ISLAM
PRODI
: PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
1.
Ilmu Pendidikan Islam ialah
uraian secara sistematis dan ilmiah tentang bimbingan atau tuntutan pendidikan
kepada anak didik dalam berkembangnya agar tumbuh secara wajar berpribadi
muslim.
a.
Dasar-dasar dalam uraian ini adalah
landasan atau pijakan yang dijadikan tempat berjalannya ilmu pendidikan Islam.
Pada prinsipnya, ilmu pendidikan Islam berfungsi mengembangkan pendidikan Islam
itu sendiri.
Sedangkan
Dasar Pendidikan Islam adalah Pendidikan Islam sebagai salah satu
aspek dari ajaran Islam, dasarnya adalah Alquran dan Hadis Nabi Muhammad saw.
Dari kedua sumber tersebut, para intelektual muslim kemudian mengembangkannya
dan mengklasifikannya kedalam dua bagian yaitu: Pertama, akidah untuk ajaran
yang berkaitan dengan keimanan; kedua, adalah syariah untuk ajaran yang
berkaitan dengan amal nyata (Muhammad Syaltut).
b. Tujuan Ilmu Pendidikan Islamialah
suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.
Tujuan harus bersifat stasioner artinya telah mencapai atau meraih segala yang
diusahakan.Adapun untuk meraih tujuan tersebut dilakukan berbagai usaha
merupakan ikhtiyar maqsudi, upaya mencapai maksud, beberapa tujuan pendidikan
Islam yang dapat disistematisasi sebagai berikut:
a)
Terwujudnya insan akademik yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah Swt.
b)
Terwujudnya insan kamil, yang
berakhlakul karimah.
c)
Terwujudnya insan muslim yang
berkepribadian.
d)
Terwujudnya insan yang cerdas dalam
mengaji dan mengkaji ilmu pengetahuan.
e)
Terwujudnya insan yang bermanfaat untuk
kehidupan orang lain.
f)
Terwujudnya insan yang sehat jasmani dan
rohani; dan
g)
Terwujudnya karakter muslim yang
menyebarkan ilmunya kepada sesama manusia.
3.
Aliran-aliran
dalam pendidikan islam yaitu ;
4.
Sejarah
pendidikan Islam di Indonesia adalah :
a.
Sebagai keterangan mengenai pertumbungan
dan perkembangan pendidikan islam di indonesia dari waktu kewaktu dari daeah ke
daerah sejak zaman masuknya islam pertama ke indonesia sampai sekarang.
b.
Sebagai cabang ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam di indonesia
baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi instusi dan operasionasi sejak
masuknya islam pertama ke indonesia hingga sekarang.
MATA
KULIAH : PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
FAKULTAS
: AGAMA ISLAM
PRODI
: PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
1.
Pengertian
Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) dapat
diartikan sebagai :
a.
kegiatan menghasilkan kurikulum PAI atau
b.
proses yang mengaitkan satu komponen
dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik; dan atau
c.
kegiatan penyusunan (desain),
pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI.
2.
Tujuan
Pengembangan Kurikulum. Istilah yang digunakan untuk
menyatakan tujuan pengembangan kurikulum adalah goals
dan objectives. makna tujuan, khususnya tujuan pendidikan nasional
adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreaktif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
3.
Ruang lingkup
pendidikan agama Islam di SMP meliputi keserasian dalam keseimbangan antara :
a.
Hubungan manusia
dengan Allah SWT,
b.
Hubungan manusia
sesame manusia, dan
c.
Hubungan manusia
dengan alam (makhluk selain manusia) dan lingkungan.
4.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan agar kurikulum yang dihasilkan
betul-betul sesuai dengan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam.
Pengemb Kurikulum PAI, semua pihak (sekolah, siswa dan ortu, masy dan
pemerintah), yg harus diperhatikan adalah;
a.
Prinsip yang beroreantasi pada tujuan
b.
Prinsip countinuitas
c.
Prinsip Fleksibel
d.
Prinsip Relevansi
e.
Prinsip Terpadu dan Seimbang
f.
Prinsip Efesiensi dan Efektifitas
g.
Prinsip Mutu. [
http://zulfikar-ali-buto.com/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum-dalam-pendidikan-islam/
]
[ http://fafafadlly.blogspot.com/2012/04/makalah.html
]
5.
Ciri
perubahan kurikulum PAI dilihat dari ;
a.
perubahan dari tekanan pada hafalan dan
daya ingatan tentang teks-teks dari ajaran-ajaran agama Islam, serta disiplin
mental spiritual sebagaimana pengaruh dari timur tengah, kepada pemahaman
tujuan, makna dan motivasi beragama Islam untuk mencapai tujuan pembelajaran
PAI;
b.
perubahan dari cara berfikir tekstual,
normatif, absolutis kepada cara berfikir historis, empiris, dan kontekstual
dalam memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran dan nilai-nilai agama Islam;
c.
perubahan dari tekanan pada produk atau
hasil pemikiran keagamaan Islam dari para pendahulunya kepada proses atau
metodologinya sehingga menghasilkan produk tersebut;
d.
perubahan dari pola pengembangan
kurikulum PAI yang hanya mengandalkan pada para pakar dalam memilih dan
menyusun isi kurikulum PAI ke arah keterlibatan yang luas dari para pakar,
guru, peserta didik, masyarakat untuk mengidentifikasi tujuan PAI dan cara-cara
mencapainya.
MATA
KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS
: AGAMA ISLAM
PRODI
: PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
1.
Hubungan
pancasila dengan pendidikan kewarganegaraan yaitu dari
sila-sila Pancasila yang telah kita ketahui itu maka Pancasila akan menjadi
alat/sarana kita dalam membina hubungan antar warga negara serta hubungan antar
negara dengan warga negaranya. Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan ini
generasi penerus diberi bekal untuk dapat membina hubungan yang baik antar
sesama dan negara melalui Pancasila sebagai pegangannya.
2.
Ruang
lingkup pendidikan kewarganegaraa meliputi aspek-aspek ;
a.
Persatuan dan
kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan,
kebanggaan sebagai bangsa indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b.
Norma, hukum dan
peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tertib di sekolah, norma
yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum
dan peradilan internasional.
c.
Hak asasi
manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat,
instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.
d.
Kebutuhan
warganegara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat,
kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai
keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara.
e.
Konstitusi
negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara
dengan kostitusi.
f.
Kekuasaan dan
Politik meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan
otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat
demokarasi.
g.
Pancasila
meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. (Kurikulum
KTSP, 2006)
3.
Uraian
singkat yang harus bangsa indonesia lakukan untuk melestarikan pancasilasebagai
perekat nasionaladalah ;
a.
Pertama memahami isi dan makna dari
pancasila
b.
kedua menjalankan dan mengamalkan isi
dari pancasila tersebut
c.
ketiga menjaga,merawat dan menanam dalam
hati butir butir pancasila
d.
keempat menerapkan nilai-nilai luhur
setiap sila dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Dua tujuan pendidikan kewarganegaraan
berdasarkan keputusan dirjen dikti no.43/dikti/kep/2006 yaitu ;
1)
memberikan
pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warga
negara dengan negara serta PPBN.
2)
mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya.
5.
Perbandingan
Kondisi
Kedaulatan Rakyat Pada Orde Lama, Orde Baru danReformasi sbb ;
a.
Pada Masa Orde
Lama kedaulatan rakyat masih kuat tetapi kekuatan penuh di pegang oleh presiden
(Presidensil).
b.
Pada Masa Orde
Baru Kedaulatan Rakyat sangatlah terkekang atau tereksploitasi atau terpenjara
karena sistem negara pada Orde baru disebut dengan N.O. B. (Negara Otoriter
Birokrasi).
c.
Pada Orde
Reformasi Kedaulatan Rakyat dan peran demokrasi terbuka lebar untuk masyarakat
tetapi ada hal-hal yang paling substansial tidak berubah dalam artian sistem
negara belum berubah, aparaturnya saja yang berubah. (Sistem negara yang
dimaksud adalah sosial, ekonomi dan politik).
MATA
KULIAH : PERENCANAAN SISTEM PENGAJARAN
PAI
FAKULTAS
: AGAMA ISLAM
PRODI
: PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
1.
Perencanaan
sistem pembelajaran PAI adalah suatu
pemikiran/ persiapan untuk melaksanakan tujuan pengajaran atau aktifitas
pengajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran serta melalui
langkah-langkah dalam pembelajaran yang menjadi suatu kesatuan yang terdiri
atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling
bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks menjadi kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
2.
Fungsi
Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI ;
1)
Fungsi
perencanaan pembelajaran bagi guru
a.
Perencanaan
pembelajaran sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.
b.
Untuk menambah
penguasaan guru terhadap materi yang diajarkan dan juga menyeleksi atau
mengkombinasikan materi.
c.
Perencanaan
pembelajaran sebagai alat untuk mengukur keberhasilan,belajar-mengajar, baik
proses maupun hasil.
d.
Sebagai alat
untuk membantu pengelolaan pendidikan
e.
Menjadikan
kegiatan pembelajaran lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efesien
2)
Fungsi
perencanaan pembelajaran bagi siswa
a.
sebagai
pedoman dan acuan belajar, karena materi pelajarannya sudah terencana.
b.
sebagai
persiapan belajar, karena materi pelajarannya tidak akan berubah-ubah lagi
(sudah terencana)
c.
menjadikan
siswa senang dalam belajar, karena pembelajarannya terncana.
3.
Tujuan perencanaan
pembelajaran PAIyang mendasar adalahsebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta
mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
PAI.
4.
Komponen dalam
sistem pembelajaran
menurut Wina Sanjaya adalah:
a.
Peserta didik: Mahasiswa sebagai peserta didik dalam sistem pembelajaran
PAI merupakan komponen pertama, utama, dan yang paling penting (vital).
b.
Tujuan: Tujuan merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran
yang berkaitan dengan misi dan visi suatu lembaga pendidikan.
c.
Kondisi: Kondisi atau keadaan dalam proses pembelajaran diupayakan dapat
menjadi penggugah mahasiswa berperan aktif baik secara fisik maupun non fisik
dalam pembelajaran, berinisiatif dalam pemecahan masalah, dan dimilikinya nalar
yang logis oleh mahasiswa dalam penyampaian sebuah teori-teori yang
ditemukannya dari beberapa sumber.
d.
Sumber-sumber belajar: Sumber belajar tidak hanya berupa buku ataupun
sumber-sumber yang tertulis semata, namun sumber belajar merupakan segala
sesuatu yang punya kemampuan dalam penambahan dan pengisian
pengalaman-pengealaman pembelajaran bagi mahasiswa.
e.
Hasil belajar: Dalam sistem pembelajaran komponen hasil belajar menjadi
tolak ukur tercapainya kemampuan mahasiswa yang sesuai dengan tujuan khusus
yang telah direncanakan.
5.
Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk
mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran.
Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran.
6.
Standar
Kompetensi merupakan pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai peserta didik serta tingkat penguasaan yang diharapkan
dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
7.
Indikator adalah
perilaku yang dapat diukur dan/atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SD/MI :
___________________
Mata
Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Standar Kompetensi : 1.
Mengartikan surah pendek pilihan
Kompetensi
Dasar :
1.1 Membaca QS Al Qadr dan Al ‘Alaq
ayat 1-5
Alokasi
Waktu : 3×35
menit (1x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat membaca Surah Al Qadr dan Al Alaq ayat
1-5 denganharakat dan makhraj yang benar.
- Siswa dapat menerapkan hukum bacaan pada Surah Al Qadr dan Al‘Alaq ayat 1-5 dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat
dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect )
, Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani
( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas (
integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur (fairnes).
Materi
Pembelajaran : Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5.
Metode Pembelajaran :1.
Siswa berlatih membaca Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5dengan harakat dan
makhraj yang benar
- Siswa mengadakan Tanya jawab dengan teman-temannya membahas hukum bacaan yang ada pada Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5
- Siswa berlatih menerapkan hukum bacaan pada Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
- 1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi
dan Motivasi :
F Tadarus
bersama surah-surah yang telah dihafal siswa
F Memberikan
pengantar tentang bahan ajar yang akan disampaikan (melalui fitur Mutiara
Islam)
- 2. Kegiatan Inti.
&Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
F Beberapa
siswa Sugi Dan Siswa lainnya membaca Surah Al Qadr dan Al Al ‘Alaq ayat
1-5, sedangkan siswa yang lain mendengarkan
F Siswa
membaca Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5 dengan harakat dan makhraj yang
benar mangikuti bacaan guru
&Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
F Siswa
mengulang-ulang membaca Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5
F Siswa
diperkenalkan hukum bacaan yang ada pada Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5
F Siswa
membaca Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq dengan menerapkan hukum bacaan
yang benar
F Siswa
menampilkan kemampuan membaca Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5 dengan
harakat, makhraj, dan hukum bacaan yang benar di depan kelas
&Konfirmasi
Dalam
kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
F Guru
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F Guru
mengadakan Tanya jawab dengan siswa seputar pemahaman siswa tentang hukum
bacaan yang ada pada surah yang telah dipelajari
F Siswa
diminta menulis Surah Al Qadr dan Al ’Alaq ayat 1-5 di buku tugas
Alat/Sumber Belajar:
- Teks lafal Surah Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5 di karton
- Buku Tajwid
- Buku Pendidikan Agama Islam
- Kaset/CD Alquran
- Alquran (juz Amma)
- Pengalaman guru
Penilaian:
1.Produk ( hasil diskusi )
2.Performansi
3. Lembar Penilaian
Mengetahui,
Kepala
SD/MI ………………………
(_______________________)
NIP/NIK : ………………………
|
|
…….……..,…………………20…….
Guru Pendidikan Agama Islam
(_______________________)
NIP/NIK : ………………………
|
https://gedisaputra.wordpress.com/category/bahan-ajar-rpp/rpp-pai-kelas-6/
MATA
KULIAH : MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
: AGAMA ISLAM
PRODI
: PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
1.
Dua
sumber ajaran pokok PAI yaitu ;
a.
Alquran adalah
Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya,
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan
diakhiri dengan surat an-Naas. Dan menurut para ulama klasik, Alquran sumber
agama (juga ajaran) Islam pertama dan utama yang memuat firman-firman (wahyu)
Allah, sama benar dengan yang disampai- kan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad sebagai Rasul Allah sedikit demi sediki selama 22 tahun 2 bulan 22
hari, mula-mula di Mekah kemudian di Medinah.
b.
Al-Hadis
adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Sebagai sumber agama dan ajaran
Islam, al-Hadis mempunyai peranan penting setelah Al-Quran. Al-Quran sebagai
kitab suci dan pedoman hidup umat Islam diturunkan pada umumnya dalam kata-kata
yang perlu dirinci dan dijelaskan lebih lanjut, agar dapat dipahami dan
diamalkan.
2. Ruang lingkup
pendidikan Agama Islam meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
a. Al-Qur’an
dan hadist sebagai sumber ajaran Islam;
b. Aqidah;
c. Akhlaq;
d. Fiqih;
e. Tarikh
dan Kebudayaan Islam.
3. Pendidikan Agama Islam
menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian 4 macam hubungan. Hubungan
yang dimaksud yaitu ;
a. antara hubungan manusia
dengan Allah SWT,
b. hubungan manusia dengan
sesama manusia,
c. hubungan manusia dengan
diri sendiri, dan
d. hubungan manusia dengan
alam sekitarnya
MATA
KULIAH : AGAMA (PSIKOLOGI AGAMA)
FAKULTAS
: AGAMA ISLAM
PRODI
: PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
1.
Psikologi agama merupakan
cabang psikologi yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubungan dengan pengaruh keyakinan terhadap agama yang dianutnya serta dalam
kaitannya dengan perkembangan usia masing-masing. upaya untuk mempelajari
tingkah laku keagamaan tersebut dilakukan melalui pendekatan psikologi.
2. Ruang Lingkup Dan Kegunaannya
Sebagai disiplin ilmu yang otonom,
psikologi agama memiliki ruang lingkup pembahasannya tersendiri yang dibedakan
dari disiplin ilmu yang mempelajari masalah agama yang lainnya. Sebagai contoh,
dalam tujuannya psikologi agama dengan perbandingan agama memiliki tujuan yang
tidak jauh berbeda yakni mengembangkan pemahaman terhadap agama dengan
mengaplikasikan metode-metode penelitian yang bertipe bukan agama dan bukan
teologis. Bedanya adalah bila ilmu perbandingan agama cenderung memusatkan
perhatiannya pada agama-agama primitif dan eksotis tujuannya adalah untuk mengembangkan pemahaman dengan
memperbandingkan satu agama dengan agama lainnya. Sebaliknya psikologi agama,
memusatkan kajiannya pada agama yang hidup dalam budaya suatu kelompok atau
masyarakat itu sendiri. Kajiannya terpusat pada pemahaman terhadap perilaku
keagamaan tersebut dengan menggunakan pendekatan.
3.
Hubungan
psikologi agama dan pendidikan Islam sangat
terkait dengan tujuan pendidikan yakni menanamkan nilai kebaikan dan keadilan
dalam diri seseorang. menurut Menurut Quraish Shihab, tujuan pendidikan al
Qur`an (Islam) adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga
mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba dan khalifah-Nya, guna membangun
dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah. Atau dengan kata yang
lebih singkat dan sering digunakan oleh al Qur`an, untuk bertaqwa kepada -Nya.
Jadi Pendidikan Islam sangat erat kaitannya dengan psikologi agama, bahkan
psikologi agama digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam pelaksanaan
pendidikan islam.
4.
Sifat
Keagamaan pada anak dapat dibagi menjadi enam
bagian, antara lain :
a.
Unreflektif
(kurang mendalam dangkal/tanpa kritik).
Pada
fase ini anak memahami kebenaran agarna kurang begitu mendalam, mereka merasa
puas dengan penjelasan/keterangan walaupun kurang masuk akal. Menurut
penelitian, pikiran kritis baru muncul ketika umur 12 tahun.
b.
Egosentris
Anak lebih menonjolkan kepentingan dirinya dan lebih menuntut konsep keagamaan yang mereka pandang dan kesenangan dirinya. Sebagai contoh tujuan do'a dan sholat yang mereka lakukan adalah untuk mencapai keinginan pribadi. Mereka meminta sesuatu yang diinginkannya, minta ampun atas segala dosa yang telah diperbuatnya, dan minta tolong atasa ketidakmampuan yang mereka hadapi. Sifat ini muncul berkisar antara usia 5-9 tahun. Pada usia 9-12 tahun ide tentang do’a sebagai komunikasi antara anak dengan yang ilahimulai tampak. Setelah itu isi do’a beralih dari keiniginan egoistis menuju masalah yang tertuju pada orang lain yang bersifat etis.
Anak lebih menonjolkan kepentingan dirinya dan lebih menuntut konsep keagamaan yang mereka pandang dan kesenangan dirinya. Sebagai contoh tujuan do'a dan sholat yang mereka lakukan adalah untuk mencapai keinginan pribadi. Mereka meminta sesuatu yang diinginkannya, minta ampun atas segala dosa yang telah diperbuatnya, dan minta tolong atasa ketidakmampuan yang mereka hadapi. Sifat ini muncul berkisar antara usia 5-9 tahun. Pada usia 9-12 tahun ide tentang do’a sebagai komunikasi antara anak dengan yang ilahimulai tampak. Setelah itu isi do’a beralih dari keiniginan egoistis menuju masalah yang tertuju pada orang lain yang bersifat etis.
c.
Andiromorphis
Konsep
anak mengenai ketuhanan pada umumnya berasal dari pengalaman. Ketika
berhubungan dengan orang lain , pertanyan anak mengenai "banaimana"
dan "mengapa" biasanya mencerminkan usaha mereka menghubungkan
penjelasan religius yang abstrak dengan dunia pengalaman mereka yang bersifat subjektif
dan konkrit. Hasil penelitian Praff misalnya anak usia 6 tahun, kebanyakan
menggambarkan Tuhan seperti manusia yang mempunyai wajah, telinga, mata, dsb.
Dan memberi ganjaran atau hukuman misalnya dihubungkan dengan oiang tua ketika
memberi hadiah.
d.
Verbalis dan
Ritualis
Kehidupan
agama pada anak sebagian besar tumbuh dari sebab ucapan (verbal). Mereka
menghafal secara verbal kalimat-kalimat keagamaan dan mengajarkan amaliah yang
mereka laksanakan berdasarkan pengalaman Yang diajarkan kepada mereka.
e.
Imitatif
Peranan
orang tua terhadap anak sangatlah penting, karena perbuatan tindak keagamaan
anak yang dilakukan oleh anak-anak pada dasarnya diperoleh melalui imitasi
(meniru). Pendidikan sikap religius anak pada dasarnya tidak berbentuk
pengajaran akan tetapi berupa teladan atau peragaan hidup yang nyata (riil).
Pepghayatan keagamaan anak-anak sebenarnya belum merupakan keseriusan, sebab tingkat perkembangan pikirannya baru pada tingkat imitative.
Pepghayatan keagamaan anak-anak sebenarnya belum merupakan keseriusan, sebab tingkat perkembangan pikirannya baru pada tingkat imitative.
f.
Rasa Baran
Rasa
heran dan kagum merupakan tanda dan sifat keagamaan pada anak. Berbeda dengan
rasa heran pada orang dewasa, rasa heran dan kagum anak belum didasari dengan
kritis dan kreatif. Mereka hanya kagum dengan keindahan lahiriyah saja. Untuk
itu perlu bagi orang tua memberi pengertian dan penjelasan sesuai dengan
perkembangan pemikirannya.
5.
Perilaku
seorang anak terhadap yang lebih tua,
dengan berpedoman pada Al-Qur’an surat Al
Isra ayat 23-24 yaitu ;
a.
Taat dan patuh terhadap perintah kedua orang tua, taat
dan patuh orang tua dalam nasihat, dan perintahnya selama tidak menyuruh
berbuat maksiat atau berbuat musyrik, bila kita disuruhnya berbuat maksiat atau
kemusyrikan, tolak dengan cara yang halus dan kita tetap menjalin hubungan
dengan baik.
b.
Senantiasa berbuat baik terhadap kedua orang tua,
bersikap hormat, sopan santun, baik dalam tingkah laku maupun bertutur kata,
memuliakan keduanya, terlebih di usia senja.
c.
Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai
aspek kehidupan, baik masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh, maupun masalah
lainnya. Selama keinginan dan saran-saran itu sesuai dengan ajaran Islam.
d.
Membantu Ibu Bapak secara fisik dan materil. Misalnya,
sebelum berkeluarga dan mampu berdiri sendiri anak-anak membantu orang tua
terutama ibu. Dan mengerjakan pekerjaan rumah.
e.
Mendoakan Ibu Bapak semoga diberi oleh Allah
kemampuan, rahmat dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirta.
f.
Menjaga kehormatan dan nama baik mereka.
g.
Menjaga, merawat ketika mereka sakit, tua dan pikun.
MATA
KULIAH :ULUMUL QUR’AN
FAKULTAS
: AGAMA ISLAM
PRODI
: PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
1.
PengertianUlum
al-Qur’an adalah sebuah
kompilasi berbagai macam disiplin ilmu,sebagai
pendahuluan atau pengantar untuk memahami Al-Quran, seperti ilmu akan turunnya
Al-Quran, pengumpulan, qiroat, mu’jizatnya (di antaranya tidak dapat ditahrif),
nasikh dan mansukh, muhkan wa mutasyabihah, tafsir, tajwid dan lain sebagainya.
2.
Pengertian Nuzulul Qur’anadalah
Peristiwa diturunkannya wahyu Allah
SWT (AL-Qur’an) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril as
secara bertahap.
3.
Pengertian Asbab An-Nuzul
adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat
yang mulia yang berhubungan dengan kejadian tersebut baik berupa pertanyaan
yang diajukan kepada nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agam.
4.
Iqlab adalah salah satu hukum tajwidyang berlaku apabila huruf Nun
Sukun( نْ ) atau tanwin ( ــًــ,
ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan huruf Ba ( ب
) . Menurut bahasa, Iqlab artinya mengubah atau menggantikan sesuatu dari
bentuknya.Cara membacanya adalah dengan menggantikan huruf نْ atau ــًــ,
ــٍــ, ــٌــ menjadi suara huruf mim sukun ( مْ )
sehingga pada saat akan bertemu dengan huruf ب bibir atas dan bawah dalam
posisi tertutup, diiringi dengan suara dengung sekitar 2 harakat.Hukum Iqlab di
dalam Al-Quran, sudah ditandai dengan huruf mim kecil ( م ) – dan diletakkan di atas – antara نْ atau ــًــ, ــٍــ,
ــٌــ dengan huruf ب .
Contohnya :
No
|
Huruf
|
Nun mati (نْ )
|
Tanwin (ً ٍ ٌ )
|
1 |
ب |
مِنْ بَعْدِهِمْ |
سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ |
5. Ikhfa
artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi nun mati atau tanwin. Maksudnya bunyi
nun mati/ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung, serta cara
membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa apabila nun mati/tanwin
bertemu dengan salah satu huruf ikhfa.
Contoh :
No
|
Huruf
|
Nun mati (نْ )
|
Tanwin (ً ٍ ٌ )
|
1
|
ت |
فَمَنْ تَبِعَ |
جَنّتٍ تَجْرِى |
2
|
ث |
فَمَنْ ثَقُلَتْ |
شِهَابٌ ثَاقِبٌ |
6.
Idgham artinya memasukkan atau melebur.
Apabila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf dari huruf ي ن م و ل ر
maka wajib dibaca idgham, cara membacanya seolah mentasydidkan nun mati/tanwin
(نْ / ً ٍ ٌ ) ke dalam huruf hidup sesudahnya. Sehingga bunyi nun mati atau
tawin tidak terdengar sama sekali.Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu: idgham
bighunnah dan idgham bila ghunnah.
Contoh :
idgham bighunnah
no
|
Huruf
|
Nun mati (نْ)
|
Tanwin ( ً ٍ ٌ )
|
1
|
ي
|
مَنْ يَقُوْلُ
|
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ |
7.
Hubungan ulumul Quran dengan Tafsir Alquran.Sebagaimana
kita ketahui bahwa ulumul qur’an adalah ilmu yang mencakup pembahasan-pembahasan
yang berhubungan dengan Al-Qur’an al-Karim, dari segi pengetahuan tentang
sebab-sebab turunnya, pengumpulan Al-Qur’an dan urut-urutannya, pengetahuan
tentang ayat Makkiyah dan Madaniah, dan hal-hal lain yang ada hubungannya
dengan Al-Qur’an.
Sebelum membahas mengenai hubungan
antara Ulumul Qur’an dengan tafsir, maka kita harus lebih dahulu mengemukakan
hal-hal yang berhubungan dengan tafsir.tafsir adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui kandungan yang tersimpan dalam Al-Qur’an.Untuk menjelaskan dan
menafsirkan tentang ayat-ayat dalam Al-Qur’an, seseorang harus mempunyai
pengetahuan yang mantap tentang ulumul Qur’an.
Dengan demikian, maka antara Ulumul
Qur’an dan tafsir mempunyai hubungan yang sangat erat sekali.Ulumul Qur’an amat
menentukan bagi seseorang yang ingin menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an secara
tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Bagi seorang mufassir, maka
ulumul Qur’an secara mutlak merupakan yang harus lebih dahulu dikuasainya,
sebelum ia mulai memberikan tafsir terhadap ayat-ayat Al-Qur’an.
MATA
KULIAH :METODOLOGI PENGAJARAN PAI
FAKULTAS
: AGAMA ISLAM
PRODI
: PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
1.
Pengertian ;
a.
Metode
adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
b.
Metodologi
adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan
untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu
dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.
2.
Belajar ialah perubahan
perilaku yang relative permanen yang merupakan hasil dari pengalaman.
3.
Beberapa ahli pendidikan, antara lain J. Guilbert,
mengelompokkan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses belajar ini ke dalam empat kelompok besar, yakni
a.
Faktor yang pertama, materi atau hal yang dipelajari,
ikut menentukan proses dan hasil belajar. Misalnya, belajar pengetahuan dan
belajar sikap atau keterampilan akan menentukan perbedaan proses belajar.
b.
Faktor yang kedua adalah lingkungan yang dikelompokkan
menjadi dua, yakni lingkungan fisik yang antara lain terdiri dari suhu,
kelembaban udara, dan kondisi tempat belajar. Sedangkan faktor lingkungan yang
kedua ialah lingkungan sosial, yakni manusia dengan segala interaksinya serta
representasinya seperti keramaian atau kegaduhan, lalu lintas, pasar dan lain
sebagainya.
c. Faktor yang ketiga,
instrumental, yang terdiri dari perangkat keras (hardware) seperti perlengkapan
belajar dan alat-alat peraga dan perangkat lunak (software) seperti kurikulum
dalam pendidikan formal), pengajar atau fasilitator belajar serta metode
belajar mengajar.
d. Faktor yang keempat,
kondisi individual subyek belajar yang dibedakan ke dalam kondisi fisiologis
seperti kekurangan gizi, dan kondisi panca indera (terutama pendengaran dan
penglihatan). Sedangkan kondisi psikologis, misalnya intelijensi, pengamatan,
daya tangkap, ingatan, motivasi, dan lain sebagainya.