Selasa, 16 Desember 2014

MAKALAH TREND PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013





TREND PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

 DALAM KURIKULUM 2013
A.  Defenisi
Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ”tengah”, ”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2000).

     Definisi media menurut Soeharto (2003), menurut asal katanya, media berasal dari kata/bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Arti media adalah merupakan suatu wadah atau sarana dalam menyampaikan suatu informasi dari pengirim kepada penerima. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk menocokkan pebelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pebelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang telah dicapai oleh pebelajar, serta memasukannya kedalam prosedur organisasi yang berkelanjutan.
Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Minsalnya, bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindak lanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pebelajar. Seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar.
Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani, curir yang artinya pelari dan curure yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Istilah ini pada mulanya digunakan dalam dunia olahraga yang berarti a little racecourse (suatu jarak yang harus ditempuh dalam pertandingan olahraga). Sementara pendapat lain mengemukakan bahwa kurikulum merupakan sebuah arena pertandingan tempat pelajar bertanding untuk menguasai pelajaran guna mencapai gelar. Berdasarkan pada istilah ini, maka dalam konteks pendidikan kurikulum dapat diartikan sebagai circe of instruction yakni suatu lingkungan pengajaran dimana guru dan peserta didik terlibat di dalamnya.
B.  Manfaat Teknologi Pembelajaran
1.    Manfaat bagi pendidik :
a.    Pendidik dapat lebih memudahkan tercapainya tujuan pendidikan
b.    Pendidik dapat mempermudah desain pembelajaran
c.    Pendidik dapat menunjang metode pembelajaran
d.   Pendidik dapat lebih meningkatkan efektifitas pembelajaran
e.    Pendidik lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran
f.     Pendidik dapat mengefisiensikan waktu
g.    Dapat menjadi daya dukung pengajaran seorang pendidik.
2.    Manfaat bagi peserta didik :
a.    Peserta didik dapat lebih cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik
b.    Peserta didik menerima materi pembelajaran dengan senang
c.    Peserta didik dapay mempresentasikan apa yang mereka ketahui
d.   Peserta didik tidak bosan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal
e.    Peserta didik lebih bisa berekspresi dalam proses pembelajaran.
        

Pada mulanya gagasan tentang kawasan pemanfaatan lebih berkonotasi pada aspek-aspek penggunaan, kemudian kawasan ini berkembang dan mencakup pada difusi dan pemanfaatan pengetahuan, termasuk pula peranan kebijakan public sebagai suatu mekanisme pelembagaan. Diluar bidang teknologi pembelajaran, studi tentang pemanfaatan pada umumnya lebih diartikan sebagai studi tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan, dan ini banyak dipengaruhi oleh hasil penelitan dan teori yang berkaitan dengan sejarah dan filsafat ilmu sosiologi ilmu pengetahuan (dunn, holzner, dan zaltman dalam seels dan richy, 1994). Prinsip ini telah melahirkan asumsi-asumsi penting bagi para pakar teknologi pembelajaran.
Asumsi yang tumbuh adalah bahwa kawasan pemanfaatan terbatasi oleh:
1.    Kerangka referensi masing-masing individu
2.    Kondisi social
3.    Permasalahan tentang keseluruhan system penerimaan
4.     Tindakan dari kelompok-kelompok yang berkomunikasi

Contoh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan materi dan proses pembelajaran adalah sikap pebelajar terhadap teknologi, tingkat indepedensi pebelajar dan faktor-faktor lain yang dapat menghambat atau mendukung pemanfaatan media atau materi dalam konteks system pembelajaran yang lebih luas.
Penelitian pemanfaatan dalam teknologi pembelajaran banyak menyinggung masalah-masalah seperti penggunaan media secara optimal, dan pengaruh media terhadap waktu yang diperlukan untuk belajar. (Thompson, simonson, dan hargrave dalam seels dan richy, 1994).
Pemanfaatan banyak bergantung pada proses difusi. Dalam kaitan ini karya rogers (1962,1983 dalam seels dan richy, 1994) memberikan kontribusi yang sangat penting untuk memahami gejala difusi inovasi. Secara umum penelitian telah mengidentifkasi variabel-variabel yang yang diduga banyak mempengaruhi penerimaan ide-ide baru dan menjelaskan bagaimana proses penerimaan inovasi baru tersebut dapat terjadi.
C.  Kurikulum 2013
Tujuan Kurikulum 2013 yaitu untuk menghasilkan siswa sehingga menjadi manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar (pebelajar sepanjang hayat/lifelong learner), proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sehingga dapat mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu (curiousity), kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Rumusannya berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda dengan kurikulum berbasis materi, sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi tentang bagaimana kurikulum seharusnya dirancang. Perbedaan ini menyebabkan munculnya berbagai kritik dari yang terbiasa menggunakan kurikulum berbasis materi. Untuk itu ada baiknya memahami lebih dahulu terhadap konstruksi kompetensi dalam kurikulum sesuai koridor yang telah digariskan UU Sisdiknas, sebelum mengkritik.
Dalam draft Pengembangan Kurikulum 20013 diisyaratkan bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengar), asosiasi, bertanya, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Disebutkan pula, bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual. (Sumber: Pengembangan Kurikulum 20013, Bahan Uji Publik, Kemendikbud).
.Pendekatan konstruktivisme dalam kurikulum 2013 digunakan dalam kegiatan inti proses pembelajaran. Kurikulum 2013 didominasi oleh pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Berhubungan dengan konstruktivisme seperti salah satu prinsip pembelajaran yang disampaikan oleh Polya (1973: 342) adalah membuat kegiatan pembelajaran matematika yang bisa memberikan partisipasi aktif siswa. Apa yang dijelaskan oleh guru di dalam kegiatan pembelajaran di kelas bukanlah tidak penting, akan tetapi hasil pemikiran siswa jauh lebih penting daripada sekedar penjelasan guru. Ide konsep suatu materi lahir dari pemikiran siswa dan guru hanya sebagai pengarah dan fasilitator.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum pendidikan/pembelajaran untuk persekolahan dari mulai Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah, dalam konteks system pendidikan di sekolah, kurikulum 2013 merupakan perbaikan/perubahan dalam standar isi yang berimplikasi pada standar kompetensi lulusan, standar proses, dan standar penilaian, jadi dilihat dari standar-standar nasional pendidikan yang 8 standar (standar isi; standar proses; standar kompetensi lulusan; standar pendidik dan tenaga kependidikan;  standar sarana dan prasarana;standar pengelolaan;standar pembiayaan; standar penilaian pendidikan)  perubahan terjadi pada 50% standar nasional pendidikan. Meskipun demikian dalam implementasinya jelas perubahan perlu dilakukan dalam hal standar lainnya, terutama dalam kompetensi Tenaga Pendidik, karena kurikulum bukan sekedar teks, tapi juga konteks, dimana Guru akan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaannya.

D.  Trend Manfaat Media Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013.
Berikut ini tren yang berkembang dalam pembelajaran kurikulum 2013:
1.    Secara umum, pengintekrasian secara penuh terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dan pendidikan masih sangat terbatas. Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah di manfaatkan secara meluas. Aktifitas online melibatkan internet dan internet lebih banyak di gunakan untuk keperluan komunikasi dari pada sarana pendidikan interaktif
2.    Model pembelajan campuran yang baru mulai muncul. Pembalajaran tatap muka dan aktifitas online, video, multimedia dan sarana telekomunikasi  menunjang berbagau proses pembelajaran, kadangkala dalam bentuk kombinasi dan kadang kala dalam bentuk yang lebih terintegrasi.
3.    Pendidikan jarak jauh sekarang di sajikan dalam dua cara yaitu synchronous mode di mana peserta menggunakan TIK untuk berkomunikasi pada waktu yang bersamaan dan asynchronous mode dimana para peserta belajar atau berkomunikasi secara mandiri pada waktu yang berbada kapan saja mereka online.
4.    TIK sudah menjadi suatu daya pengerak perubahan bidang pendidkan dan mereka adalah suatu bagian interaktif dari kebijakan dan rencana pendidikan nasional.
5.    Pengenalan TIK di sekolah telah membawa suatu sikap yang lebih positif terhadap sekolah pada diri siswa. Karena TIK dan belajar berbasis web menawarkan keaneka ragaman yang lebih besar dari tujuan, proyek, aktifitas, dan latihan dalam pembelajaran di banding kelas tradisional, minat dan motivasi siswapun meningkat secara nyata.
6.    Kelas online cenderung untuk menjadi lebih sukses jika TIK dikombonasikan dengan suatu ilmu   pendidikan yang tepat. Karena pendidikan dari pembelajaran online masih sangat mudah.
7.         Pembelajaran online memungkinkan siswa mempunyai kedali lebih besar terhadap kegiatan dan isi pembelajaran. Lingkungan online menempatkan siswa di tengah-tengah pengalaman belajar.
8.    Corak interaktif sumber belajar memungkinkan siswa untuk terus meningkatkan keterlibatannya dengan mengembangkan isi dan dengan demikian berperan dalam suatu situasi belajar yang lebih otentik, sebagai contoh para siswa dapat mengakses perpustakaan maya di seluruh dunia.
9.    Pembelajaran online menyediakan perkakas teknik yang membuat belajar lebih mudah, sebagai contoh bahasa yang digunakan untuk mencari informasi dan bahan belajar adalah segera dan intuitif.
10.     Pendidikan dan pelatihan guru sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-intime . TIK membuka suatu dunia yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui pemdidikan jarak jauh.
11.     TIK membantu memecahkan isolasi profesianal yang banyak di derita para guru. Dengan TIK mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para professional lain, rekan kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan sumber belajar
12.     Penggunaan jaringan konputer untuk mempromosikan aktifitas belajar berkelompok menjadi semakin lebih popular. Teknologi computer dalam dalam pendidikan bergerak dari belajar mandiri ke metode belajar jarak jauh berkelompok
13.     TIK meningkatkanfungsi perpustakaan dan mangubah peran pustakawan secara hakiki. Sekolah tidak perlu melanjutkan penderitaan atas kelamhkaan pendukung perpustakaan dengan memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang tersedia di internet
Demikian beberapa trend pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang di rangkum dalam diskusi Tim Pembina Pusat Direktorat Pendidikan Dasar tentang pemanfaatan e-lerning ( pembelajaran elektronik) khusus untuk dunia pendidikan atau sekolah beberapa waktu yang lalu.
Ada  beberapa macam penggunaan TIK dalam kegiatan pembelajaran;

1.       Sebagai Sumber Belajar : di mana siswa membutuhkan  teknologi yang mempermudah  dalam mencari informasi  atas ilmu yang dipelajarinya melalui sumber belajar yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam bentuk praktikum ,bahan ajar berupa VCD ,Web suplemen atau kunjungan belajar pada lingkungan /objek real.

2.       Sebagai Media Belajar :Dimana siswa dapat lebih mudah memahami teori/konsep yang dipelajari dikarenakan adanya media yang membuat sesuatu yang abstrak menjadi kongkrit,atau sesuatu yang tidak bisa dipraktekkan secara langsung dapat dengan mudah divisualisasikan dsb. 

3.      Sebagai Media Komunikasi Pembelajaran:Teknologi yang memungkinkan siswa bisa berinteraksi dengan gurunya diluar jam pelajaran sekolah untuk berkonsultasi  ,berkomunikasi dan mendapatkan informasi atau melaporkan tugasnya. 

Pada akhirnya seorang guru dituntut untuk  menyesuaikan diri atas perubahan zaman termasuk beradaptasi dengan perilaku siswa yang makin berubah guna efektivitas kegiatan pembelajaran.



Draft Ebook Membuat Media Pembelajaran Untuk Kurikulum 2013
Draft Ebook Membuat Media Pembelajaran Untuk Kurikulum 2013| Setelah kurkulum 2013 tidak bisa utak-atik lagi, dan resmi launching 2014 nanti, maka alangkah baiknya saya mempersiapkan beberapa ebook untuk membantu rekan guru semuanya dalam proses pembuatan media pembelajaran. Karena pada kurikulum 2013 tersebut guru dituntut untuk lebih kreatif dalam malakukan proses pembelajaran kepada siswanya, salah satunya dalam penyiapan media untuk mengajar berbasis IT. Pasalnya tidak semua guru “mengenal” IT dengan baik, sehingga belum apa-apa sudah banyak keluhan yang saya dengar terutama ketika guru dituntut untuk mahir IT dalam KBM nanti. Beberapa draft ebook yang ingin saya buat antara lain.
1.     Ebook pembuatan media pembelajaran menggunakan Microsoft PowerPoint. Media pembelajaran ini umum digunakan oleh para guru yang memang sudah paham dan pernah belajar teknologi pendidikan. Biasanya dikombinasi dengan Flash, atau Mouse Michief. Saya ingin membuatnya dalam bentuk tutorial yang memudahkan, artinya sekali baca guru bisa langsung mempraktikan pembuatan media pembelajaran tersebut, sekaligus paham tool-tool yang bisa mereka gunakan dalam aplikasi powerpoint, flash dan michief.
2.     Ebook pemanfaatan sosial media untuk kegiatan pembelajaran. Karena sekarang hampir semua orang mengenal facebook, twitter, dan beberapa sosmed lainnya. Maka sebagai guru juga perlu tanggap akan hal tersebut, dan memanfaatkanya untuk optimalisasi pembelajaran.
Draft ebooknya:
a.    Pengenalan situs sosial media dan pemanfaatnyanya dalam kegiatan pembelajaran real time
b.    Tutorial pembuatan akun sosmed facebook dan twitter (sekalipun gampang, saya yakin masih banyak yang belum bisa)
c.    Pengenalan tool di sosmed facebook dan twitter yang bisa dioptimasi menjadi sarana pendukung pembelajaran
d.   Pengenalan cara pembuatan page, group belajar online, chating study, wall learning, dan tool serta tips lainnya yang bisa kita manfaatkan dari sosmed facebook
3.     Ebook pembuatan Blog pembelajaran. Membuat blog memang mudah, tetapi memanfaatkannya tidak semudah ketika kita membuat blog tersebut. Untuk itu lewat ebook ini saya ingin berbagi cara-cara mengoptimalkan blog dalam kegiatan pembelajaran. Nantinya bisa di sinkronkan dengan media pembelajaran lainnya pada draft ebook diatas.
Draft ebooknya:
a.    Pengenalan blog , situs penyedia layanan host blog gratisan dan pemanfaatanya
b.    Pengenalan cara membuat akun blog di blogger
c.    Pengenalan cara pembuatan page, widget, serta optimasi blog edukasi lainnya
d.   Pembuatan quiz online, dan lain-lain…..
4.     Ebook pemanfaatan Google Drive dan Edmoodo. Ada banyak sekali manfaat dari google drive untuk menunjang kegiatan guru dalam mengajar, diantaranya pada saat ingin memberikan tugas online kepada siswanya, atau ketika guru ingin menyimpan file-file penting lainnya yang bisa diakses secara online. Begitupun dengan Edmoodo, guru bisa membuat kelas online yang lengkap.
Draft ebooknya:
a.     Pengenalan Google Drive untuk kegiatan mengajar.
b.    Pengenalan tool yang ada pada google drive dan cara memanfaatkannya
c.    Tutorial membuat form input, membuat quiz, analsisis soal dan lainnya yang ada di google drive
d.   Pengenalan edmoodo dan tool-tool yang ada pada edmoodo serta pemanfaatnya- dan lainnya