Rabu, 20 Mei 2015

MAKALAH METODE SURVEI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Penelitian digunakan untuk menjawab keingintahuan seseorang akan suatu perkara. Dalam penelitian memiliki berbagai jenis, pendekatan, dan metode. Penelitian dilakukan di berbagai bidang, ekonomi, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.
Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi yang digambarkan oleh sampel. Survei juga daap tdilakukan untuk mengumpulkan data terkait sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, pendirian, keinginan, cita-cita, sikap, dan prilaku.
Penelitian survei dapat dilakukan diberbagai bidang antara lain, ekonomi, bisnis, politik, pemerintah,  sosiologi, dan pendidikan.
Seorang yang memiliki pekerjaan sebagai pendidik tentu dituntut untuk mengerti dan menguasai berbagai metode penelitian. Dunia pendidikan tentu memiliki berbagai aspek yang harus dan perlu untuk diteliti dalam upaya menyelesaikan permasalahan pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Sebenarnya bidang pendidikan merupakan salah satu ranah penelitian. Dalam dunia pendidikan pendidik perlu melakukan penelitian-penelitian untuk mengetahui gambaran sesuatu.
Penelitian survei dalam pendidikan digunakan untuk menghimpun data tentang siswa, seperti tentang sikap, minat, kebiasaan, cita-cita dan lain sebagainya.
Penggunaan metode penelitian ini karena beberapa hal. Pertama, survei bersifat serbaguna (versattility), dapat digunakan untuk menghimpun data hampir di setiap bidang danpermasalahan. Kedua, menggunakan survei dipandang cukup efisien (efficiency) dapat menghimpun informasi yang dapat dipercaya dengan biaya yang relatif muran dengan waktu yang tidak terlalu lama. Ketiga, survei menghimpun data tentang populasi yang cukup besar dari sampel  yang relatif kecil.[1]

Dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan tentang metode survei yang terdiri dari pengertian metode survei, langkah-langkah metode survei, dan berbagai jenis metode survei.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah.
1.      Apa pengertian metode survei?
2.      Bagaimana langkah-langkah penelitian survei?
3.      Bagaimana pengumpulan data survei?

C.    Tujuan Penulis

Melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah.
1.      Mendeskripsikan pengertian metode survei.
2.      Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian survei.
3.      Mendeskripsikan pengumpulan data survei.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Penelitian Survei

1.      Pengertian Metode Survei

Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi komponen informasi ilmiah.[2]
Menurut (Bambang Prasetyo), Penelitian survei adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut quesioner. Quesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan di antara variabel yang ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari responden.[3]

Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang data pada saat tertentu denga tiga fungsi metode Survei menurut de Vauess (1991:5-6):
Pertama ; Menggambarkan karakteristik data. Survei dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang data dan kecenderungan yang ada. Dalam hal ini, survei dapat menjelaskan berapa jumlah responden yang terlibat dalam penelitian, bagaimana karakteristik mereka, berapa porsen yang berpendidikan sarjana, dan sebagainya. Dalam jajak pendapat, survey dapat menggambarkan kecenderungan sikap public terhadap suatu isu tertentu.
Kedua ; Menjelaskan adanya penyebab sebuah gejala atau kecenderungan tertentu dari suatu fenomena. Survei dapat dimanfaatkan untuk memahami penyebab sebuah gejala melalui perbandingan kasus-kasus. Contoh: Peneliti dapat melihat bagaimana kecenderungan pendidikan responden dengan kemampuan mengakses internet, mengindentifikasi kecenderungan sikap dengan latar belakang identitas responden.
Ketiga ; Mengesplorasi relasi antarvariabel. Survey dapat digunakan untuk menganalisis relasi sebab akibat. Sebagai contoh: survey dapat digunakan untuk membuat prediksi mengenai pengaruh tingkat pendidikan pada kemampuan mengakses internet. Namun, meski dapat mengeksplorasi relasi tersebut, survey memiliki sejumlah keterbatasan, di antaranya tidak cukup mampu menjelaskan kompleksitas fenomena relasi sebab akibat secara komprehensif atau membahas secara kontekstual munculnya problem tertentu.[4]

Secara sederhana penelitian survei merupakan cara untuk mengumpulkan informasidengan menggunakan isntrumen penelitian (pedoman wawancara atau angket) yang diajukan kepada responden yang bertujuan untuk meneliti karakteristik atau sebab akibat antar variabel tanpa adanya campur tangan peneliti.

2.      Tujuan Penelitian Survei

PenelitianSurvei bertujuan untuk :
a.       Menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi dan memerlukan informasi dari subjek yang di pelajari.
b.      Menggali dan mencari informasi faktual secara mendetail atas apa yang sedang menggejala
c.       Identifikasi masalah-masalah, dan
d.      Mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran  penelitian dalam meme­cah­kan massalah.
e.       Mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek atau populasi.
f.       Exploration atau penjajagan bersifat terbuka  masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi diskriptif
g.      Evaluasi yakni mengevaluasi  sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.
h.      Explanation atau penjelasan yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis.
i.        Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang.

Sedangkan Masri Singarimbun mengungkapkan tujuan dari penelitian survei adalahsebagai berikut :
a.       Penjajagan
b.      Deskriptif
c.       Penjelasan
d.      Evaluasi
e.       Prediksi
f.       Penelitian Operasional
g.      Pengembangan indikator-indikator sosial

3.      Unsur-Unsur Penelitian Survei

Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang telah berkembang, penelitian survei memiliki dasar pemikiran, prosedur dan teknik-teknik khusus yang membedakannya dari metode lainnya. Walaupun demikian, secara umum tetap sama dengan metode penelitian lainya.
Point pembeda tersebut adalah unsur-unsur ilmu yang digunakan dalam penelitian survei. Unsur-unsur yang ini adalah : konsep, preposisi, teori, variable, hipotesa dan definisi operasional.

4.      Karakteristik Penelitian Survei

Adapun karakteristik dari penelitian survei, yaitu:
a.       Tujuan utama survei adalah untuk menghasilkan statistik, deskriptif kuantitatif, atau deskripsi dalam angka tentang berbagai aspek populasi yang diteliti.
b.      Cara utama dalam pengumpulan informasi adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada orang yang jawabannya kemudian merupakan daya yang akan dianalisis.
c.       Biasanya informasi itu dikumpulkan dari sebagian saja dari populasi atau sampel, bukan dari seluruh subyek yang menjadi anggota populasi.

5.      Ciri-ciri penelitian Survei adalah :

a.       Memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena
b.      Menerangkan hubungan (korelasi)
c.       Menguji hipotesis yang diajukan
d.      Membuat prediksi (forcase) kejadian
e.       Memberikan arti atau makna atau implikasi pada suatu masalah yang diteliti. Jadi penelitian deskripsi mempunyai cakupan yang lebih luas.[5]

B.     Macam-Macam Pendekatan Survei

Dikatakan oleh Van Dalen bahwa studi survei merupakan bagian dari studi deskriptif dan meliputi :
1.      School Survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan. Masalahnya berhubungan dengan situasi belajar, proses belajar mengajar, ciri-ciri personalia pendidikan, keadaan murid dan hal-hal yang menunjang proses belajar mengajar.
2.      Job Analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab para karyawan, aktifitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan, dan fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya dan fasilitas.
3.      Analysis Dokumen. Istilah lain adalah analisis isi (content analysis), analisis aktivitas atau analisis informasi. Contoh kegiatannya : meneliti dokumen, menganalisis peraturan, hukum, keputusan-keputusan. Analisis dokumen juga dapat dilakukan untuk menganalisis isi buku dengan menghitung istilah, konsep, diagram, tabel, gambar, dan sebagainya untuk mengetahui klasifikasi buku-buku tersebut.
4.      Public Opinion Surveys. Survey ini bertujuan untuk mengetahui pendapat umum tentang suatu hal misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan bersejarah, tentang jalan satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas, dan sebagainya.
5.      Community Surveys. Survey ini juga disebut “social surveys” atau “field surveys” karena di dalam survey ini peneliti bertujuan mencari informasi tentang aspek kehidupan secara luas dan mendalam. Walaupun kelihatannya survey ini menyangkut masyarakat, namun sangat erat hubungannya dengan survey sekolah. Dalam hal ini sekolah dapat menggali data di masyarakat yang biasa membantu lancarnya roda persekolahan.[6]

C.    Langkah-Langkah Penelitian Survei

Dalam melakukan sebuah penelitian tentu ada langkah-langkah yang harus ditempuh untuk bisa mendapatkan data yang dicari dengan menggunakan berbagi teknik pengumpulan data untuk mencapai apa yang menjadi tujuan peneliti melakukan penelitian. Para ahli berbeda-beda dalam menetapakan langkah dalam penelitian survei mulai dari yang sangat simpel sampai yang terperinci. Ada tiga langkah terpenting yang menentukan keberhasilan penelitian survei (Babbie, 1982), yaitu: 1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih sampel, dan 3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.[7]

Menurut tokoh lain, penelitian survei ada beberapa langkah yang harus ditempuh terutama yang menggunakan jasa pos (McMillan & Schumacher, 2001), antara lain:
1.      Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Langkah yang harus dilakukan peneliti pertama kali sebelum melakukan penelitian survei adalah merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan rumusan yang bersifat umum tentang apa yang ingin dicapai dengan penelitian yang dilakukan, sedangkan tujuan khusus adalah rumusan tentang sasaran-sarasan yang lebih spesifik yang ingin dicapai.
2.      Memilih sumber dan populasi target. Langkah selanjutnya adalah menentukan populasi target yang akan dicapai.keluasan wilayah, penyebaran populasi, dan besarnya populasi akan memengaruhi waktu, dana, dan jumlah personil yang diperlukan. Beberapa sumber daya ini harus ditentukan bersamaan dengan penentuan populasi target.
3.      Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data yang objektif dan akurat diperlukan instrumen yang valid, yakni mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkan. Ada dua jenis teknik pengumpulan data dalam penelitian survei pada umumnya, yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara dan angket. Pedoman wawancara biasanya digunakan jika survei dilakukan melalui wawancara (langsung), adapun angket digunakan ketika pengumpulan data dilakukan secara tidak langsung. Pedoman wawancara dan angket dalam penelitian survei biasanya bersifat tertutup, atau telah disediakan alternatif jawabannya.
4.      Petunjuk pengisian. Petunjuk pengisisn sangat diperlukan dalam penelitian surver dikarenakan penelitian survei bisanya dilakukan tanpa kehadiran peneliti atau responden mengisi angket sesuai penafsirannya sendiri. Petunuju ini harus jelas apa yang dimaksud dengan edaran angket tersebut dan bagaimana pengisisnnya.
5.      Penentuan sampel. Pemilihan sampel merupakan langkah yang penting dalam penelitian survei. Sampel harus mewakili populasi baik dari segi jumlah dan karakteristiknya. Kemampuan responden dalam menjawab angket juga harus menjadi pertimbangan dalam hal ini.
6.      Pembuatan alamat. Pengumpulan data yang menggunakan jasa pos harus mencantumkan alamat dengan terang dan jelas, dan mudah untuk dijangkau, baik alamat responden maupun alamat peneliti.
7.      Uji coba. Pedoman wawancada dan angket sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahhulu terhadap sekelompok orang dari populasi target yang tidak termasuk sampel yang akan mengisi instrumen pada penelitian yang sebenarnya.
8.      Tidak lengkap dan tidak mengembalikan. Pelaksanaan penelitian survei dengan menggunakan jasa pos sering kali kembali dengan jawaban yang kurang lengkap (semua), mininal 70% merupakan rata-rata rate yang terjawab lengkap berarti angket tersebut cukup baik. Jika terjadi hal seperti ini, maka harus ada pengiriman lanjutan pada sampel lainnya.
9.      Tindak lanjut. Apabila angket yang kembali kembali kurang dari 70% terutama yang dilakukan melalui via pos, maka harus dilakukan harus dilanjutkan kegiatan tindak lanjut. Responden yang dikirimkan bisa saja dari yang lama dan bisa juga respnden yang baru dengan jarak waktu tenggang satu sampai dua minggu dari pengiriman pertama.[8]

Ada juga pendapat lain mengenai langkah-langkah melakukan penelitian survei menurut Rea dan Parker. Antara lain: (1) identifikasi fokus kajian dan metode penelitian; (2) membuat anggaran dan jadwal penelitian; (3) membentuk kerangka teori dan hipotesis; (4) menetukan teknik samling; (5) menetapkan ukuran dan pemilihan sampel; (6) mendesain instrumen penelitian survei; (7) menguji instrumen penelitian survei; (8) memilih dan melatih pewawancara; (9) implementasi penelitian survei; (10) mengumpulkan jawaban angket yang lengkap dan memasukkan data ke komputer; (11)  analisis data dan laporan terakhir.[9]
Seluruh langkah-langkah sebagaiman di atas walaupun berbeda-beda antara satu tokoh dengan tokoh lainnya tidak membuat tujuan penelitian itu berubah. Langkah-langkah yang ada hanya sebagai penuntun agar apa yagn menjadi tujuan dari penelitian survei ini tercapai sesuai dengan prosedur penelitian yang benar.

D.    Pengumpulan Data Survei

1.      Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.[10]

2.      Instrumen Pengumpulan data

Dalam Penelitian survei ada 3 instrumen umum guna membantu pengumpulan data yakni :
a.       Quesioner, guna memperoleh data-data factual
b.      Skala, data yang diperoleh nantinya akan berisifat konseptual
c.       Tes, Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki standardisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes.

Penelitian survei mempunyai banyak variasi dalam pelaksanaannya. Di bidang pendidikan dan tingkah laku penelitian survei minimal dapat dikelompokkan menjadi lima macam bentuk, yaitu, survei catatan, survei menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui telepon, survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual.

1)      Survei Catatan

Survei ini juga disebut sebagai survey of record, karena dalam kegiatan penelitian ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan dan informasi nonreaksi. Dalam hal ini peneliti tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari orang atau subjek yang diteliti. Objektivitas data yang diperolah lebih kuat dari pada dengan bentuk linnya.

Kelebihan jenis ini antara lain:
a.       Catatan merupakan sumber informasi yang tidak dapat bereaksi terhadap perlakuan apapun dari peneliti,
b.      Sumber yang ada lebih cenderung murah, tetap, dan mudah untuk diakses,
c.       Catatan yang ada memungkinkan dilakukan perbandingan secara historis dan dilakukan analisis kecenderungandari satu keadaan ke keadaan lain yang berbeda, dan
d.      Jika catatan up to date, maka dapat dijadikan acuan perbandingan yang sangat baik.
Kelemahan jenis ini antara lain:
a.       Peneliti terhalang dari dengan sumber catatan yang memiliki sifat confidential atau rahasia negara, kelompok, dan pribadi,
b.      Sumber catatan ada kemungkinan untuk tidak lengkap, tidak tepat, dan kadaluarsa,
c.       Catatan pada umumnya hanya berupa informasi faktual yang masih memerlukan kajian lebih lanjut guna mencapai kebermaknaannya.
d.      Dll.[11]

2)      Survei Menggunakan Angket

Metode angket dalam penelitian survei biasanya didistribusikan kepada responden dengan bantuan jasa pos. Bagi negara yang masyarkatnya telah maju dalam pendidikannya, penelitianini termasuk aman, namun di negara yang belum maju masih memerlukan kecermatan secara intensif.

Kelebihan metode ini:
a.       Pembiayaan murah dibandingkan dengan teknik lainnya,
b.      Jangkauan kepada responden dengan jumlah besar dan jauh,
c.       Dapat direncanakan dengan penampilan angket yang bagus, menarik, atau sederhana,
d.      Dapat diadministrasikan dengan lebih mudah, dan
e.       Pengisian dapat dilakukan dengan tanpa harus menyebutkan nama responden.

Kelemahan metode ini:
a.       Kemungkinan terjadi tingkat pengembalian rendah,
b.      Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan dalam angket dipahami oleh responden, dan
c.       Tidak ada kepastian bahwa yang menjawab adalah responden yang dimaksud peneliti.[12]

3)      Penelitian Survei Melalui Telepon

Penelitian ini dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning) menghubungi responden, kemudian mengutarakan maksud dan tujuan peneliti memperoleh informasi dari mereka.
Kelebihan penelitian survei melalui telepon antara lain:
a.       Lebih murah dibandingkan dengan metode wawancara langsung,
b.      Memungkinkan menghubungi responden dalam jumlah besar,
c.       Dapat dilakukan dalam waktu fleksibel,
d.      Dapat mencakup daerah yang luas, sesuai domisili responden,
e.       Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi.

Kelemahan survei via telepon antara lain:
a.       Banyak penduduk yang belum memiliki telepon,
b.      Mengganggu hak kerahasiaan seseorang,
c.       Hilangnya beberapa keuntungan yang ada pada wawancara langsung seperti ekspresi eajah, gerak badan, dan lingkungan rumah responden.[13]
4)      Survei Menggunakan Wawancara Kelompok

Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti dalam menggali informasi dari grup, memungkinkan  terjadinya interaksi dari kelompok dan dengan peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang keadaan subjek atau objek yang diteliti.
Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain:
a.       Lebih efisien dan lebih murah dibandingkan wawancara individual,
b.      Hasil survei lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan merupakan hasil konsensus antar responden,
c.       Menunjukkan adanya interaksi kelompok dalam suatu lembaga,
d.      Dapat merangsang prosuktifitas yang lebih tinggi di antara kelompok.

Kelemahan teknik ini antara lain:
a.       Interaksi antara kelompok memungkinkan terjadi rasa terintimidasi perbedaan yang ada dalam tiap individu,
b.      Menimbulkan terjadinya loyalitas kelompok yang bisa memengaruhi keadaan kelompok tersebut,
c.       Kemungkinan terjadinya manipulasi oleh anggota grup yang memiliki kelebihan, seperti pandai bicara dll.[14]

5)      Survei Dengan Menggunakan Wawancara Individual

Survei model ini menggunakan pendekatan konvensional, dengan wawancara perorangan. Hal ini akan berhasil jika peneliti merasa lebih tertantang untuk melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi yang terbatas.
Kelebihan modek ini antara lain:
a.       Lebih bersifat personal,
b.      Wawancara yang lebih mendalam dengan jawaban bebas,
c.       Proses lebih fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada,
d.      Kemungkinan bagi peneliti memperoleh informasi tambahan dari bahasa tubuh dan nada suara,
e.       Lingkungan rumah dapat meningkatkan ketepatan teknik wawancara.

Kelemahan teknik ini antara lain:
a.       Lebih mahal dan memrlukan waktu yang lama,
b.      Terjadinya manipulasi terang-terangan dari pewawancara,
c.       Kemungkinan terjadi konflik pribadi,
d.      Memerlukan keterampilan berwawancara, dan
e.       Kemungkinan sulih menyimpulkan hasil wawancara.[15]

Demikian beberapa jenis penelitian survei dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal yang terpenting adalah kesungguhan peneliti utnuk melakukan penelitian denga pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya.
  


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Ada beberapa poin yang menjadi kesimpulan pembahasan di atas antara lain:
1.      Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik perhatian peneliti.
2.      Ada beberapa langkah dalam penelitian survei antara lain yang palin gsimpel adalah, 1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih sampel, dan 3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.
3.      Ada lima bentuk penelitian survei yaitu, survei catatan, survei menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui telepon, survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual.

B.     Saran

Sebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah dalam kahidupan ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terlewatkan oleh penulis. Kemanfaata semoga tertuang dalam tulisan singkat ini bagi yang ingin mengambil manfaat darinya. Amin. 



DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP, 2010.
Prasetyo, Bambang. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sukmadinata, Nana Syaodih.  2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
http://kumpulanbookdiak.blogspot.com/2011/09/metode-survei.html diakses 23 Mei 2015
https://elfiraismy.wordpress.com/2009/11/09/metode-penelitian-survei/ diakses 23 Mei 2015
http://penuhcandatawa19.blogspot.com/2013/10/konsep-teori-dan-implementasi.html diakses 23 Mei 2015


[1] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 83-84
[2] Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP, 2010 hal.67
[3] Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hal. 143
[4] http://kumpulanbookdiak.blogspot.com/2011/09/metode-survei.html
[5] http://penuhcandatawa19.blogspot.com/2013/10/konsep-teori-dan-implementasi.html
[6] https://elfiraismy.wordpress.com/2009/11/09/metode-penelitian-survei/
[7] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 196
[8]Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 89-90
[9] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 90-91
[10] http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/04/pengumpulan-data.html
[11] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 197
[12] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),  hal. 198
[13] Ibid, hal. 198
[14] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),  hal. 199
[15] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),, hal. 200