BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penelitian digunakan untuk menjawab keingintahuan
seseorang akan suatu perkara. Dalam penelitian memiliki berbagai jenis,
pendekatan, dan metode. Penelitian dilakukan di berbagai bidang, ekonomi,
sosial, pendidikan dan lain sebagainya.
Penelitian survei merupakan salah satu metode
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik
populasi yang digambarkan oleh sampel. Survei juga daap tdilakukan untuk
mengumpulkan data terkait sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, pendirian,
keinginan, cita-cita, sikap, dan prilaku.
Penelitian survei dapat dilakukan diberbagai bidang
antara lain, ekonomi, bisnis, politik, pemerintah, sosiologi, dan
pendidikan.
Seorang yang memiliki pekerjaan sebagai pendidik tentu
dituntut untuk mengerti dan menguasai berbagai metode penelitian. Dunia
pendidikan tentu memiliki berbagai aspek yang harus dan perlu untuk diteliti
dalam upaya menyelesaikan permasalahan pendidikan khususnya dalam pembelajaran.
Sebenarnya bidang pendidikan merupakan salah satu ranah penelitian. Dalam dunia
pendidikan pendidik perlu melakukan penelitian-penelitian untuk mengetahui
gambaran sesuatu.
Penelitian survei dalam pendidikan digunakan untuk
menghimpun data tentang siswa, seperti tentang sikap, minat, kebiasaan,
cita-cita dan lain sebagainya.
Penggunaan metode penelitian ini karena beberapa hal. Pertama,
survei bersifat serbaguna (versattility), dapat digunakan untuk
menghimpun data hampir di setiap bidang danpermasalahan. Kedua, menggunakan
survei dipandang cukup efisien (efficiency) dapat menghimpun informasi
yang dapat dipercaya dengan biaya yang relatif muran dengan waktu yang tidak
terlalu lama. Ketiga, survei menghimpun data tentang populasi yang cukup
besar dari sampel yang relatif kecil.[1]
Dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan
tentang metode survei yang terdiri dari pengertian metode survei,
langkah-langkah metode survei, dan berbagai jenis metode survei.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah.
1. Apa pengertian metode survei?
2. Bagaimana langkah-langkah penelitian survei?
3. Bagaimana pengumpulan data survei?
C.
Tujuan Penulis
Melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah
ini adalah.
1. Mendeskripsikan pengertian metode survei.
2. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian
survei.
3. Mendeskripsikan pengumpulan data survei.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Penelitian Survei
1. Pengertian Metode Survei
Metode
Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil.
Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang
pendidikan yang menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan
proses transformasi komponen informasi ilmiah.[2]
Menurut (Bambang Prasetyo), Penelitian survei adalah
penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis
yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh
peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya
disebut quesioner. Quesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan
kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan di antara
variabel yang ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari responden.[3]
Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang
data pada saat tertentu denga tiga fungsi metode Survei menurut de Vauess
(1991:5-6):
Pertama ; Menggambarkan karakteristik data. Survei dapat
digunakan untuk memberikan gambaran tentang data dan kecenderungan yang ada.
Dalam hal ini, survei dapat menjelaskan berapa jumlah responden yang terlibat
dalam penelitian, bagaimana karakteristik mereka, berapa porsen yang
berpendidikan sarjana, dan sebagainya. Dalam jajak pendapat, survey dapat
menggambarkan kecenderungan sikap public terhadap suatu isu tertentu.
Kedua ; Menjelaskan adanya penyebab sebuah gejala atau
kecenderungan tertentu dari suatu fenomena. Survei dapat dimanfaatkan untuk
memahami penyebab sebuah gejala melalui perbandingan kasus-kasus. Contoh:
Peneliti dapat melihat bagaimana kecenderungan pendidikan responden dengan
kemampuan mengakses internet, mengindentifikasi kecenderungan sikap dengan
latar belakang identitas responden.
Ketiga ; Mengesplorasi relasi antarvariabel. Survey dapat
digunakan untuk menganalisis relasi sebab akibat. Sebagai contoh: survey dapat
digunakan untuk membuat prediksi mengenai pengaruh tingkat pendidikan pada
kemampuan mengakses internet. Namun, meski dapat mengeksplorasi relasi
tersebut, survey memiliki sejumlah keterbatasan, di antaranya tidak cukup mampu
menjelaskan kompleksitas fenomena relasi sebab akibat secara komprehensif atau
membahas secara kontekstual munculnya problem tertentu.[4]
Secara sederhana penelitian survei merupakan cara
untuk mengumpulkan informasidengan menggunakan isntrumen penelitian (pedoman
wawancara atau angket) yang diajukan kepada responden yang bertujuan untuk
meneliti karakteristik atau sebab akibat antar variabel tanpa adanya campur
tangan peneliti.
2. Tujuan Penelitian Survei
PenelitianSurvei bertujuan untuk :
a. Menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi
dan memerlukan informasi dari subjek yang di pelajari.
b. Menggali dan mencari informasi faktual secara
mendetail atas apa yang sedang menggejala
c. Identifikasi masalah-masalah, dan
d. Mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang
yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan massalah.
e. Mengumpulkan informasi tentang variabel dari
sekelompok objek atau populasi.
f. Exploration atau penjajagan bersifat terbuka
masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti
masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi diskriptif
g. Evaluasi yakni mengevaluasi sampai seberapa
jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda
akan tercapai.
h. Explanation atau penjelasan yakni untuk menjelaskan
hubungan kausal dan pengujian hipotesis.
i.
Prediksi atau
meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang.
Sedangkan Masri Singarimbun
mengungkapkan tujuan dari penelitian survei adalahsebagai berikut :
a. Penjajagan
b. Deskriptif
c. Penjelasan
d. Evaluasi
e. Prediksi
f. Penelitian Operasional
g. Pengembangan indikator-indikator sosial
3. Unsur-Unsur Penelitian Survei
Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang telah
berkembang, penelitian survei memiliki dasar pemikiran, prosedur dan
teknik-teknik khusus yang membedakannya dari metode lainnya. Walaupun demikian,
secara umum tetap sama dengan metode penelitian lainya.
Point
pembeda tersebut adalah unsur-unsur ilmu yang digunakan dalam penelitian
survei. Unsur-unsur yang ini adalah : konsep, preposisi, teori, variable,
hipotesa dan definisi operasional.
4. Karakteristik Penelitian Survei
Adapun karakteristik dari penelitian survei, yaitu:
a. Tujuan utama survei adalah untuk menghasilkan
statistik, deskriptif kuantitatif, atau deskripsi dalam angka tentang berbagai
aspek populasi yang diteliti.
b. Cara utama dalam pengumpulan informasi adalah dengan
mengajukan pertanyaan kepada orang yang jawabannya kemudian merupakan daya yang
akan dianalisis.
c. Biasanya informasi itu dikumpulkan dari sebagian
saja dari populasi atau sampel, bukan dari seluruh subyek yang menjadi anggota
populasi.
5. Ciri-ciri penelitian Survei adalah :
a. Memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena
b. Menerangkan hubungan (korelasi)
c. Menguji hipotesis yang diajukan
d. Membuat prediksi (forcase) kejadian
e. Memberikan arti atau makna atau implikasi pada suatu
masalah yang diteliti. Jadi penelitian deskripsi mempunyai cakupan yang lebih
luas.[5]
B. Macam-Macam Pendekatan Survei
Dikatakan
oleh Van Dalen bahwa studi survei merupakan bagian dari studi deskriptif dan
meliputi :
1.
School Survey yang bertujuan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan. Masalahnya berhubungan
dengan situasi belajar, proses belajar mengajar, ciri-ciri personalia
pendidikan, keadaan murid dan hal-hal yang menunjang proses belajar mengajar.
2.
Job Analysis yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab para
karyawan, aktifitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan, dan fungsi anggota
organisasi, kondisi kerjanya dan fasilitas.
3.
Analysis Dokumen. Istilah lain adalah
analisis isi (content analysis), analisis aktivitas atau analisis informasi.
Contoh kegiatannya : meneliti dokumen, menganalisis peraturan, hukum,
keputusan-keputusan. Analisis dokumen juga dapat dilakukan untuk menganalisis
isi buku dengan menghitung istilah, konsep, diagram, tabel, gambar, dan
sebagainya untuk mengetahui klasifikasi buku-buku tersebut.
4.
Public Opinion Surveys. Survey ini
bertujuan untuk mengetahui pendapat umum tentang suatu hal misalnya tentang
rehabilitasi suatu bangunan bersejarah, tentang jalan satu jurusan, pemasangan
lampu lalu lintas, dan sebagainya.
5.
Community Surveys. Survey ini juga
disebut “social surveys” atau “field surveys” karena di dalam survey ini
peneliti bertujuan mencari informasi tentang aspek kehidupan secara luas dan
mendalam. Walaupun kelihatannya survey ini menyangkut masyarakat, namun sangat
erat hubungannya dengan survey sekolah. Dalam hal ini sekolah dapat menggali
data di masyarakat yang biasa membantu lancarnya roda persekolahan.[6]
C.
Langkah-Langkah Penelitian Survei
Dalam melakukan sebuah penelitian tentu ada
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk bisa mendapatkan data yang dicari
dengan menggunakan berbagi teknik pengumpulan data untuk mencapai apa yang
menjadi tujuan peneliti melakukan penelitian. Para ahli berbeda-beda dalam
menetapakan langkah dalam penelitian survei mulai dari yang sangat simpel
sampai yang terperinci. Ada tiga langkah terpenting yang menentukan
keberhasilan penelitian survei (Babbie, 1982), yaitu: 1) mengembangkan atau
membuat angket, 2) memilih sampel, dan 3) mengumpulkan data dengan wawancara
atau angket.[7]
Menurut tokoh lain, penelitian survei ada beberapa
langkah yang harus ditempuh terutama yang menggunakan jasa pos (McMillan &
Schumacher, 2001), antara lain:
1. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Langkah yang
harus dilakukan peneliti pertama kali sebelum melakukan penelitian survei
adalah merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan rumusan
yang bersifat umum tentang apa yang ingin dicapai dengan penelitian yang
dilakukan, sedangkan tujuan khusus adalah rumusan tentang sasaran-sarasan yang
lebih spesifik yang ingin dicapai.
2. Memilih sumber dan populasi target. Langkah
selanjutnya adalah menentukan populasi target yang akan dicapai.keluasan wilayah,
penyebaran populasi, dan besarnya populasi akan memengaruhi waktu, dana, dan
jumlah personil yang diperlukan. Beberapa sumber daya ini harus ditentukan
bersamaan dengan penentuan populasi target.
3. Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen
pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data yang objektif dan akurat diperlukan
instrumen yang valid, yakni mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkan. Ada
dua jenis teknik pengumpulan data dalam penelitian survei pada umumnya, yaitu
dengan menggunakan pedoman wawancara dan angket. Pedoman wawancara biasanya
digunakan jika survei dilakukan melalui wawancara (langsung), adapun angket
digunakan ketika pengumpulan data dilakukan secara tidak langsung. Pedoman
wawancara dan angket dalam penelitian survei biasanya bersifat tertutup, atau
telah disediakan alternatif jawabannya.
4. Petunjuk pengisian. Petunjuk pengisisn sangat
diperlukan dalam penelitian surver dikarenakan penelitian survei bisanya
dilakukan tanpa kehadiran peneliti atau responden mengisi angket sesuai
penafsirannya sendiri. Petunuju ini harus jelas apa yang dimaksud dengan edaran
angket tersebut dan bagaimana pengisisnnya.
5. Penentuan sampel. Pemilihan sampel merupakan langkah
yang penting dalam penelitian survei. Sampel harus mewakili populasi baik dari
segi jumlah dan karakteristiknya. Kemampuan responden dalam menjawab angket
juga harus menjadi pertimbangan dalam hal ini.
6. Pembuatan alamat. Pengumpulan data yang menggunakan
jasa pos harus mencantumkan alamat dengan terang dan jelas, dan mudah untuk
dijangkau, baik alamat responden maupun alamat peneliti.
7. Uji coba. Pedoman wawancada dan angket sebaiknya
dilakukan uji coba terlebih dahhulu terhadap sekelompok orang dari populasi
target yang tidak termasuk sampel yang akan mengisi instrumen pada penelitian
yang sebenarnya.
8. Tidak lengkap dan tidak mengembalikan. Pelaksanaan
penelitian survei dengan menggunakan jasa pos sering kali kembali dengan
jawaban yang kurang lengkap (semua), mininal 70% merupakan rata-rata rate yang
terjawab lengkap berarti angket tersebut cukup baik. Jika terjadi hal seperti
ini, maka harus ada pengiriman lanjutan pada sampel lainnya.
9. Tindak lanjut. Apabila angket yang kembali kembali
kurang dari 70% terutama yang dilakukan melalui via pos, maka harus dilakukan
harus dilanjutkan kegiatan tindak lanjut. Responden yang dikirimkan bisa saja
dari yang lama dan bisa juga respnden yang baru dengan jarak waktu tenggang
satu sampai dua minggu dari pengiriman pertama.[8]
Ada juga pendapat lain mengenai langkah-langkah melakukan
penelitian survei menurut Rea dan Parker. Antara lain: (1) identifikasi fokus
kajian dan metode penelitian; (2) membuat anggaran dan jadwal penelitian; (3)
membentuk kerangka teori dan hipotesis; (4) menetukan teknik samling; (5)
menetapkan ukuran dan pemilihan sampel; (6) mendesain instrumen penelitian
survei; (7) menguji instrumen penelitian survei; (8) memilih dan melatih
pewawancara; (9) implementasi penelitian survei; (10) mengumpulkan jawaban
angket yang lengkap dan memasukkan data ke komputer; (11) analisis data
dan laporan terakhir.[9]
Seluruh langkah-langkah sebagaiman di atas walaupun
berbeda-beda antara satu tokoh dengan tokoh lainnya tidak membuat tujuan
penelitian itu berubah. Langkah-langkah yang ada hanya sebagai penuntun agar
apa yagn menjadi tujuan dari penelitian survei ini tercapai sesuai dengan
prosedur penelitian yang benar.
D.
Pengumpulan Data Survei
1. Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji
secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang
dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data
itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut
terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel
yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel
penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi
operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada
dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator
empiris dan pengukuran.[10]
2. Instrumen Pengumpulan data
Dalam Penelitian survei ada 3 instrumen umum guna
membantu pengumpulan data yakni :
a. Quesioner, guna memperoleh data-data factual
b. Skala, data yang diperoleh nantinya akan berisifat
konseptual
c. Tes, Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di
ajukan sudah memiliki standardisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes
yang di gunakan sebagai alat tes.
Penelitian survei mempunyai banyak variasi dalam
pelaksanaannya. Di bidang pendidikan dan tingkah laku penelitian survei minimal
dapat dikelompokkan menjadi lima macam bentuk, yaitu, survei catatan, survei
menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui telepon, survei
dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual.
1) Survei Catatan
Survei ini juga disebut sebagai survey of record, karena
dalam kegiatan penelitian ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa
catatan dan informasi nonreaksi. Dalam hal ini peneliti tidak banyak melibatkan
jawaban langsung dari orang atau subjek yang diteliti. Objektivitas data yang
diperolah lebih kuat dari pada dengan bentuk linnya.
Kelebihan jenis ini antara lain:
a. Catatan merupakan sumber informasi yang tidak dapat
bereaksi terhadap perlakuan apapun dari peneliti,
b. Sumber yang ada lebih cenderung murah, tetap, dan
mudah untuk diakses,
c. Catatan yang ada memungkinkan dilakukan perbandingan
secara historis dan dilakukan analisis kecenderungandari satu keadaan ke
keadaan lain yang berbeda, dan
d. Jika catatan up to date, maka dapat dijadikan
acuan perbandingan yang sangat baik.
Kelemahan jenis ini antara lain:
a. Peneliti terhalang dari dengan sumber catatan yang
memiliki sifat confidential atau rahasia negara, kelompok, dan pribadi,
b. Sumber catatan ada kemungkinan untuk tidak lengkap,
tidak tepat, dan kadaluarsa,
c. Catatan pada umumnya hanya berupa informasi faktual
yang masih memerlukan kajian lebih lanjut guna mencapai kebermaknaannya.
d. Dll.[11]
2) Survei Menggunakan Angket
Metode angket dalam penelitian survei biasanya
didistribusikan kepada responden dengan bantuan jasa pos. Bagi negara yang
masyarkatnya telah maju dalam pendidikannya, penelitianini termasuk aman, namun
di negara yang belum maju masih memerlukan kecermatan secara intensif.
Kelebihan metode ini:
a. Pembiayaan murah dibandingkan dengan teknik lainnya,
b. Jangkauan kepada responden dengan jumlah besar dan
jauh,
c. Dapat direncanakan dengan penampilan angket yang
bagus, menarik, atau sederhana,
d. Dapat diadministrasikan dengan lebih mudah, dan
e. Pengisian dapat dilakukan dengan tanpa harus
menyebutkan nama responden.
Kelemahan metode ini:
a. Kemungkinan terjadi tingkat pengembalian rendah,
b. Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan dalam angket
dipahami oleh responden, dan
c. Tidak ada kepastian bahwa yang menjawab adalah
responden yang dimaksud peneliti.[12]
3) Penelitian Survei Melalui Telepon
Penelitian ini dengan menggunakan buku petunjuk
telepon (buku kuning) menghubungi responden, kemudian mengutarakan maksud dan
tujuan peneliti memperoleh informasi dari mereka.
Kelebihan penelitian survei melalui telepon antara
lain:
a. Lebih murah dibandingkan dengan metode wawancara
langsung,
b. Memungkinkan menghubungi responden dalam jumlah besar,
c. Dapat dilakukan dalam waktu fleksibel,
d. Dapat mencakup daerah yang luas, sesuai domisili
responden,
e. Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi.
Kelemahan survei via telepon antara lain:
a. Banyak penduduk yang belum memiliki telepon,
b. Mengganggu hak kerahasiaan seseorang,
c. Hilangnya beberapa keuntungan yang ada pada wawancara
langsung seperti ekspresi eajah, gerak badan, dan lingkungan rumah responden.[13]
4) Survei Menggunakan Wawancara Kelompok
Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti
dalam menggali informasi dari grup, memungkinkan terjadinya interaksi
dari kelompok dan dengan peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang
lebih baik tentang keadaan subjek atau objek yang diteliti.
Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain:
a. Lebih efisien dan lebih murah dibandingkan wawancara
individual,
b. Hasil survei lebih merefleksikan tingkah laku kelompok
dan merupakan hasil konsensus antar responden,
c. Menunjukkan adanya interaksi kelompok dalam suatu
lembaga,
d. Dapat merangsang prosuktifitas yang lebih tinggi di
antara kelompok.
Kelemahan teknik ini antara lain:
a. Interaksi antara kelompok memungkinkan terjadi rasa
terintimidasi perbedaan yang ada dalam tiap individu,
b. Menimbulkan terjadinya loyalitas kelompok yang bisa
memengaruhi keadaan kelompok tersebut,
c. Kemungkinan terjadinya manipulasi oleh anggota grup
yang memiliki kelebihan, seperti pandai bicara dll.[14]
5) Survei Dengan Menggunakan Wawancara Individual
Survei model ini menggunakan pendekatan konvensional,
dengan wawancara perorangan. Hal ini akan berhasil jika peneliti merasa lebih
tertantang untuk melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi yang
terbatas.
Kelebihan modek ini antara lain:
a. Lebih bersifat personal,
b. Wawancara yang lebih mendalam dengan jawaban bebas,
c. Proses lebih fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan
kondisi yang ada,
d. Kemungkinan bagi peneliti memperoleh informasi
tambahan dari bahasa tubuh dan nada suara,
e. Lingkungan rumah dapat meningkatkan ketepatan teknik
wawancara.
Kelemahan teknik ini antara lain:
a. Lebih mahal dan memrlukan waktu yang lama,
b. Terjadinya manipulasi terang-terangan dari
pewawancara,
c. Kemungkinan terjadi konflik pribadi,
d. Memerlukan keterampilan berwawancara, dan
e. Kemungkinan sulih menyimpulkan hasil wawancara.[15]
Demikian beberapa jenis penelitian survei dengan
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal yang terpenting adalah
kesungguhan peneliti utnuk melakukan penelitian denga pertimbangan kemampuan,
waktu, dan biaya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ada beberapa poin yang menjadi kesimpulan pembahasan
di atas antara lain:
1. Metode
Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil.
Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang
pendidikan yang menarik perhatian peneliti.
2. Ada beberapa langkah dalam penelitian survei antara
lain yang palin gsimpel adalah, 1) mengembangkan atau membuat angket, 2)
memilih sampel, dan 3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.
3. Ada lima bentuk penelitian survei yaitu, survei
catatan, survei menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui
telepon, survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual.
B.
Saran
Sebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah
dalam kahidupan ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terlewatkan oleh penulis. Kemanfaata
semoga tertuang dalam tulisan singkat ini bagi yang ingin mengambil manfaat
darinya. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Iskandar, Metodologi
Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP, 2010.
Prasetyo, Bambang. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
http://kumpulanbookdiak.blogspot.com/2011/09/metode-survei.html
diakses 23 Mei 2015
https://elfiraismy.wordpress.com/2009/11/09/metode-penelitian-survei/ diakses
23 Mei 2015
http://penuhcandatawa19.blogspot.com/2013/10/konsep-teori-dan-implementasi.html
diakses 23 Mei 2015
[1] Nana
Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hal. 83-84
[3] Bambang
Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2005), hal. 143
[5]
http://penuhcandatawa19.blogspot.com/2013/10/konsep-teori-dan-implementasi.html
[7] Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007), hal. 196
[8]Nana
Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hal. 89-90
[9] Nana
Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hal. 90-91
[11] Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007), hal. 197
[12] Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007), hal. 198
[14] Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007), hal. 199
[15] Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007),, hal. 200