TREND PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN
DALAM KURIKULUM 2013
A.
Defenisi
Pengertian
Media Kata media berasal dari bahasa
Latin medius yang secara harfiah berarti ”tengah”, ”perantara” atau
”pengantar”. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal (Arsyad, 2000).
Definisi media menurut Soeharto (2003), menurut asal katanya, media berasal dari kata/bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Arti media adalah merupakan suatu wadah
atau sarana dalam menyampaikan suatu informasi dari pengirim kepada penerima.
Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses
penyajian informasi.
Pemanfaatan adalah aktivitas
menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Mereka yang terlibat dalam
pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk menocokkan pebelajar dengan bahan
dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pebelajar agar dapat berinteraksi
dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan,
memberikan penilaian atas hasil yang telah dicapai oleh pebelajar, serta
memasukannya kedalam prosedur organisasi yang berkelanjutan.
Pemanfaatan media adalah penggunaan
yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan
proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran.
Minsalnya, bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindak lanjuti dan
dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip
pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pebelajar. Seseorang yang
belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat
menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar.
Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani, curir yang artinya pelari dan curure yang berarti jarak yang harus
ditempuh oleh pelari. Istilah ini pada mulanya digunakan dalam dunia olahraga
yang berarti a little racecourse
(suatu jarak yang harus ditempuh dalam pertandingan olahraga). Sementara
pendapat lain mengemukakan bahwa kurikulum merupakan sebuah arena pertandingan
tempat pelajar bertanding untuk menguasai pelajaran guna mencapai gelar.
Berdasarkan pada istilah ini, maka dalam konteks pendidikan kurikulum dapat
diartikan sebagai circe of instruction
yakni suatu lingkungan pengajaran dimana guru dan peserta didik terlibat di
dalamnya.
B.
Manfaat
Teknologi Pembelajaran
1. Manfaat
bagi pendidik :
a. Pendidik
dapat lebih memudahkan tercapainya tujuan pendidikan
b. Pendidik
dapat mempermudah desain pembelajaran
c. Pendidik
dapat menunjang metode pembelajaran
d. Pendidik
dapat lebih meningkatkan efektifitas pembelajaran
e. Pendidik
lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran
f. Pendidik
dapat mengefisiensikan waktu
g. Dapat
menjadi daya dukung pengajaran seorang pendidik.
2. Manfaat
bagi peserta didik :
a. Peserta
didik dapat lebih cepat menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik
b. Peserta
didik menerima materi pembelajaran dengan senang
c. Peserta
didik dapay mempresentasikan apa yang mereka ketahui
d. Peserta
didik tidak bosan dengan cara penyampaian materi pembelajaran secara verbal
e. Peserta
didik lebih bisa berekspresi dalam proses pembelajaran.
Pada mulanya gagasan tentang kawasan pemanfaatan lebih berkonotasi pada
aspek-aspek penggunaan, kemudian kawasan ini berkembang dan mencakup pada
difusi dan pemanfaatan pengetahuan, termasuk pula peranan kebijakan public
sebagai suatu mekanisme pelembagaan. Diluar bidang teknologi pembelajaran,
studi tentang pemanfaatan pada umumnya lebih diartikan sebagai studi tentang
pemanfaatan ilmu pengetahuan, dan ini banyak dipengaruhi oleh hasil penelitan
dan teori yang berkaitan dengan sejarah dan filsafat ilmu sosiologi ilmu
pengetahuan (dunn, holzner, dan zaltman dalam seels dan richy, 1994). Prinsip ini telah melahirkan
asumsi-asumsi penting bagi para pakar teknologi pembelajaran.
Asumsi
yang tumbuh adalah bahwa kawasan pemanfaatan terbatasi oleh:
1. Kerangka referensi masing-masing
individu
2. Kondisi social
3. Permasalahan tentang keseluruhan
system penerimaan
4. Tindakan dari kelompok-kelompok yang berkomunikasi
Contoh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan materi dan proses pembelajaran adalah sikap pebelajar terhadap teknologi,
tingkat indepedensi pebelajar dan faktor-faktor lain yang dapat
menghambat atau mendukung pemanfaatan media atau materi dalam konteks system
pembelajaran yang lebih luas.
Penelitian pemanfaatan dalam
teknologi pembelajaran banyak menyinggung masalah-masalah seperti penggunaan
media secara optimal, dan pengaruh media terhadap waktu yang diperlukan untuk
belajar. (Thompson, simonson, dan hargrave dalam seels
dan richy, 1994).
Pemanfaatan banyak bergantung pada
proses difusi. Dalam kaitan ini karya rogers (1962,1983 dalam seels
dan richy, 1994)
memberikan kontribusi yang sangat penting untuk memahami gejala difusi inovasi.
Secara umum penelitian telah mengidentifkasi variabel-variabel yang yang diduga
banyak mempengaruhi penerimaan ide-ide baru dan menjelaskan bagaimana proses
penerimaan inovasi baru tersebut dapat terjadi.
C. Kurikulum 2013
Tujuan Kurikulum 2013 yaitu untuk menghasilkan siswa
sehingga menjadi manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar (pebelajar
sepanjang hayat/lifelong learner), proses pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered) sehingga dapat mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin
tahu (curiousity), kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat
belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum
berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam Rintisan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera
mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Rumusannya
berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda dengan kurikulum berbasis materi,
sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi tentang bagaimana
kurikulum seharusnya dirancang. Perbedaan ini menyebabkan munculnya berbagai
kritik dari yang terbiasa menggunakan kurikulum berbasis materi. Untuk itu ada
baiknya memahami lebih dahulu terhadap konstruksi kompetensi dalam kurikulum
sesuai koridor yang telah digariskan UU Sisdiknas, sebelum mengkritik.
Dalam draft Pengembangan Kurikulum
20013 diisyaratkan bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah pembelajaran
yang mengedepankan pengalaman personal melalui observasi (menyimak, melihat,
membaca, mendengar), asosiasi, bertanya, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
Disebutkan pula, bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active
learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual. (Sumber: Pengembangan
Kurikulum 20013, Bahan Uji Publik, Kemendikbud).
.Pendekatan konstruktivisme dalam
kurikulum 2013 digunakan dalam kegiatan inti proses pembelajaran. Kurikulum
2013 didominasi oleh pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Berhubungan
dengan konstruktivisme seperti salah satu prinsip pembelajaran yang disampaikan
oleh Polya (1973: 342) adalah membuat kegiatan pembelajaran matematika yang
bisa memberikan partisipasi aktif siswa. Apa yang dijelaskan oleh guru di dalam
kegiatan pembelajaran di kelas bukanlah tidak penting, akan tetapi hasil
pemikiran siswa jauh lebih penting daripada sekedar penjelasan guru. Ide konsep
suatu materi lahir dari pemikiran siswa dan guru hanya sebagai pengarah dan
fasilitator.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
pendidikan/pembelajaran untuk persekolahan dari mulai Sekolah Dasar sampai
Sekolah Menengah, dalam konteks system pendidikan di sekolah, kurikulum 2013
merupakan perbaikan/perubahan dalam standar isi yang berimplikasi pada standar
kompetensi lulusan, standar proses, dan standar penilaian, jadi dilihat dari
standar-standar nasional pendidikan yang 8 standar (standar isi; standar proses;
standar kompetensi lulusan; standar pendidik dan tenaga kependidikan; standar sarana dan prasarana;standar
pengelolaan;standar pembiayaan; standar
penilaian pendidikan) perubahan terjadi
pada 50% standar nasional pendidikan. Meskipun demikian dalam implementasinya
jelas perubahan perlu dilakukan dalam hal standar lainnya, terutama dalam
kompetensi Tenaga Pendidik, karena kurikulum bukan sekedar teks, tapi juga
konteks, dimana Guru akan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaannya.
D. Trend Manfaat Media
Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013.
Berikut ini tren
yang berkembang dalam pembelajaran kurikulum 2013:
1. Secara
umum, pengintekrasian secara penuh terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
dan pendidikan masih sangat terbatas. Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah di manfaatkan secara
meluas. Aktifitas online melibatkan internet dan internet lebih banyak di
gunakan untuk keperluan komunikasi dari pada sarana pendidikan interaktif
2. Model
pembelajan campuran yang baru mulai muncul. Pembalajaran tatap muka dan
aktifitas online, video, multimedia dan sarana telekomunikasi menunjang berbagau proses pembelajaran,
kadangkala dalam bentuk kombinasi dan kadang kala dalam bentuk yang lebih
terintegrasi.
3. Pendidikan
jarak jauh sekarang di sajikan dalam dua cara yaitu synchronous mode di mana peserta menggunakan TIK untuk
berkomunikasi pada waktu yang bersamaan dan asynchronous
mode dimana para peserta belajar atau berkomunikasi secara mandiri pada
waktu yang berbada kapan saja mereka online.
4. TIK
sudah menjadi suatu daya pengerak perubahan bidang pendidkan dan mereka adalah
suatu bagian interaktif dari kebijakan dan rencana pendidikan nasional.
5. Pengenalan
TIK di sekolah telah membawa suatu sikap yang lebih positif terhadap sekolah
pada diri siswa. Karena TIK dan belajar berbasis web menawarkan keaneka ragaman
yang lebih besar dari tujuan, proyek, aktifitas, dan latihan dalam pembelajaran
di banding kelas tradisional, minat dan motivasi siswapun meningkat secara
nyata.
6. Kelas
online cenderung untuk menjadi lebih sukses jika TIK dikombonasikan dengan
suatu ilmu pendidikan yang tepat.
Karena pendidikan dari pembelajaran online masih sangat mudah.
7. Pembelajaran
online memungkinkan siswa mempunyai kedali lebih besar terhadap kegiatan dan
isi pembelajaran. Lingkungan online menempatkan siswa di tengah-tengah
pengalaman belajar.
8. Corak
interaktif sumber belajar memungkinkan siswa untuk terus meningkatkan keterlibatannya
dengan mengembangkan isi dan dengan demikian berperan dalam suatu situasi
belajar yang lebih otentik, sebagai contoh para siswa dapat mengakses
perpustakaan maya di seluruh dunia.
9. Pembelajaran
online menyediakan perkakas teknik yang membuat belajar lebih mudah, sebagai
contoh bahasa yang digunakan untuk mencari informasi dan bahan belajar adalah
segera dan intuitif.
10. Pendidikan
dan pelatihan guru sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-intime . TIK membuka suatu dunia
yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui pemdidikan jarak jauh.
11. TIK
membantu memecahkan isolasi profesianal yang banyak di derita para guru. Dengan
TIK mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para professional lain, rekan
kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan sumber belajar
12. Penggunaan
jaringan konputer untuk mempromosikan aktifitas belajar berkelompok menjadi
semakin lebih popular. Teknologi computer dalam dalam pendidikan bergerak dari
belajar mandiri ke metode belajar jarak jauh berkelompok
13. TIK
meningkatkanfungsi perpustakaan dan mangubah peran pustakawan secara hakiki.
Sekolah tidak perlu melanjutkan penderitaan atas kelamhkaan pendukung
perpustakaan dengan memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang tersedia di
internet
Demikian
beberapa trend pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang di rangkum dalam diskusi
Tim Pembina Pusat Direktorat Pendidikan Dasar tentang pemanfaatan e-lerning (
pembelajaran elektronik) khusus untuk dunia pendidikan atau sekolah beberapa
waktu yang lalu.
Ada beberapa
macam penggunaan TIK dalam kegiatan pembelajaran;
1.
Sebagai Sumber
Belajar
: di mana siswa membutuhkan teknologi
yang mempermudah dalam mencari
informasi atas ilmu yang dipelajarinya
melalui sumber belajar yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam bentuk
praktikum ,bahan ajar berupa VCD ,Web suplemen atau kunjungan belajar pada
lingkungan /objek real.
2.
Sebagai Media
Belajar
:Dimana siswa dapat lebih mudah memahami teori/konsep yang dipelajari
dikarenakan adanya media yang membuat sesuatu yang abstrak menjadi
kongkrit,atau sesuatu yang tidak bisa dipraktekkan secara langsung dapat dengan
mudah divisualisasikan dsb.
3. Sebagai Media Komunikasi Pembelajaran:Teknologi
yang memungkinkan siswa bisa berinteraksi dengan gurunya diluar jam pelajaran
sekolah untuk berkonsultasi
,berkomunikasi dan mendapatkan informasi atau melaporkan tugasnya.
Pada
akhirnya seorang guru dituntut untuk
menyesuaikan diri atas perubahan zaman termasuk beradaptasi dengan
perilaku siswa yang makin berubah guna efektivitas kegiatan pembelajaran.
Draft Ebook Membuat Media Pembelajaran Untuk
Kurikulum 2013
Draft Ebook Membuat Media Pembelajaran Untuk
Kurikulum 2013| Setelah kurkulum 2013 tidak bisa
utak-atik lagi, dan resmi launching 2014 nanti, maka alangkah baiknya saya
mempersiapkan beberapa ebook untuk membantu rekan guru semuanya dalam proses
pembuatan media pembelajaran. Karena pada kurikulum 2013 tersebut guru dituntut
untuk lebih kreatif dalam malakukan proses pembelajaran kepada siswanya, salah
satunya dalam penyiapan media untuk mengajar berbasis IT. Pasalnya tidak semua
guru “mengenal” IT dengan baik, sehingga belum apa-apa sudah banyak keluhan
yang saya dengar terutama ketika guru dituntut untuk mahir IT dalam KBM nanti.
Beberapa draft ebook yang ingin saya buat antara lain.
1.
Ebook pembuatan media
pembelajaran menggunakan Microsoft PowerPoint.
Media pembelajaran ini umum digunakan oleh para guru yang memang sudah paham
dan pernah belajar teknologi pendidikan. Biasanya dikombinasi dengan Flash,
atau Mouse Michief. Saya ingin membuatnya dalam bentuk tutorial yang
memudahkan, artinya sekali baca guru bisa langsung mempraktikan pembuatan media
pembelajaran tersebut, sekaligus paham tool-tool yang bisa mereka gunakan dalam
aplikasi powerpoint, flash dan michief.
2.
Ebook pemanfaatan
sosial media untuk kegiatan pembelajaran.
Karena sekarang hampir semua orang mengenal facebook, twitter, dan beberapa
sosmed lainnya. Maka sebagai guru juga perlu tanggap akan hal tersebut, dan
memanfaatkanya untuk optimalisasi pembelajaran.
Draft ebooknya:
a. Pengenalan
situs sosial media dan pemanfaatnyanya dalam kegiatan pembelajaran real time
b. Tutorial
pembuatan akun sosmed facebook dan twitter (sekalipun gampang, saya yakin masih
banyak yang belum bisa)
c. Pengenalan
tool di sosmed facebook dan twitter yang bisa dioptimasi menjadi sarana
pendukung pembelajaran
d. Pengenalan
cara pembuatan page, group belajar online, chating study, wall learning, dan
tool serta tips lainnya yang bisa kita manfaatkan dari sosmed facebook
3.
Ebook pembuatan Blog
pembelajaran. Membuat blog memang mudah, tetapi
memanfaatkannya tidak semudah ketika kita membuat blog tersebut. Untuk itu
lewat ebook ini saya ingin berbagi cara-cara mengoptimalkan blog dalam kegiatan
pembelajaran. Nantinya bisa di sinkronkan dengan media pembelajaran lainnya
pada draft ebook diatas.
Draft ebooknya:
Draft ebooknya:
a. Pengenalan
blog , situs penyedia layanan host blog gratisan dan pemanfaatanya
b. Pengenalan
cara membuat akun blog di blogger
c. Pengenalan
cara pembuatan page, widget, serta optimasi blog edukasi lainnya
d. Pembuatan
quiz online, dan lain-lain…..
4.
Ebook pemanfaatan
Google Drive dan Edmoodo. Ada banyak sekali
manfaat dari google drive untuk menunjang kegiatan guru dalam mengajar,
diantaranya pada saat ingin memberikan tugas online kepada siswanya, atau
ketika guru ingin menyimpan file-file penting lainnya yang bisa diakses secara
online. Begitupun dengan Edmoodo, guru bisa membuat kelas online yang lengkap.
Draft ebooknya:
Draft ebooknya:
a. Pengenalan Google Drive untuk kegiatan
mengajar.
b. Pengenalan
tool yang ada pada google drive dan cara memanfaatkannya
c. Tutorial
membuat form input, membuat quiz, analsisis soal dan lainnya yang ada di google
drive
d. Pengenalan
edmoodo dan tool-tool yang ada pada edmoodo serta pemanfaatnya- dan lainnya