Senin, 18 Mei 2015

Makalah Posisi Islam Di Antara Agama-Agama Di Dunia

Posisi Islam Di Antara Agama-Agama Di Dunia

Islam merupakan agama terakhir yang menjadi penyempurna dan pengoreksi dari agama-agama sebelumnya. Islam agama perdamaian, jauh dari sikap bermusuhan, peperangan dan sebagainya. Oleh karena itu, upaya-upaya kaum barat yang menghubungkan islam sebagi agama kaum teroris adalah sama sekali jauh dari sifat ajaran islam yang demikian.

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebelum islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut oleh umat manusia. Para ahli ilmu perbandingan agama (The Comparative Study of Religion) bias membagi agama sebagai garis besar ke dalam dua bagian. Pertama, kelompok agama yang diturunkan oleh tuhan melalui wahyu-Nya sebagaimana termaktud dalam kitab suci alquran. Agama yang demikian disebut dengan agama samawi (agama langit) karena berasal dari atas. Yang termasuk dalam agama kelompok pertama ini yaitu, Yahudhi, Nasrani, dan Islam. Kedua,kelompok agama yang didasarkan pada hasil renungan yang mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimana terdokumentasikan ke dalam kitab suci yang disusunya. Agam yang demikian ini biasanya disebut dengan agama ardli (agama bumi) karena berasal dari bumi. Yang termasuk kedalam agama yang seperti ini antara lain agama Hindu, Budha, Majusi, Kong Hucu, dan lain sebagainya.
Agama-agama tersebut hingga sekarang masih dianut oleh umat manusiadi dunia, dan disampaikan scara turun temurun oleh penganutnya. Di dalam mengkaji agama islam biasa sering dihadapkan dengan agama-agama tersebut. Sebagian dari mereka ada yang bersifat inklusif pluralis, yakni mengakui keberadaan agama-agama tersebut, menghormati dan membiarkanya hidup berdampingan. Dan sebagian yang lain adapula yang bersifat eksklusif, yakni tertutup, tidak mengakui agama-agama lain itu, bahkan menganggapnya sebagai yang keliru dan mesti dijauhi.
Berkenaan dengan itu, kajian terhadap posisi islam di antara agama-agama tersebut perlu dilakukan, sambil melihat persamaan dan perbedaan diantara agama-agama tersebut serta sikap yang seharusnya diambil oleh para penganut agama.
B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai tugas mata kuliah metode studi islam
2.      Agar dapat memahami posisi islam di antara agama-agama di dunia.

BAB II
 PEMBAHASAN
Islam adalah agama terakhir di antara sekalian agama besar di duniayang semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakkan revolusi dunia, dan mengubah nasib sekalian bangsa. Selain itu, islam bukan saja agama yang terakhir melainkan agama yang melingkupi segala-galanya dan mencangkup sekalian agama yang datang sebelumnya.
Mengenai posisi islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat dikemukakan sebagai berikut.
  1. Ciri Khas Agama Islam
Dapat dilihat dari ciri khas agama islam yang paling menonjol yaitu bahwa islam menyuruh para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa sekaian agama besar di dunia sebelumnya yang datang diturunkan dan diwahyukan oleh Allah SWT. Salah satu rukun iman ialah bahwa orang harus beriman kepada sekalian nabi yang diutus sebelum nabi Muhammad SAW .
Di dalam alquran dijumpai ayat-ayat yang menyuruh umat islam mengakui agama-agam yang diturunkan sebelumnya sebagai bagian dari rukun iman . misalnya ayat yang berbunyi:
tûïÏ%©!$#ur tbqãZÏB÷sム!$oÿÏ3 tAÌRé& y7øs9Î) !$tBur tAÌRé& `ÏB y7Î=ö7s% ÍotÅzFy$$Î/ur ö/ãf tbqãZÏ%qムÇÍÈ  
Artinya : Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu[1], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[2].(QS Al-Baqarah, 2:4)
[1] Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang diturunkan kepada Para rasul. Allah menurunkan kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
[2] Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.
(#þqä9qè% $¨YtB#uä «!$$Î/ !$tBur tAÌRé& $uZøŠs9Î) !$tBur tAÌRé& #n<Î) zO¿Ïdºtö/Î) Ÿ@ŠÏè»oÿôœÎ)ur t,»ysóÎ)ur z>qà)÷ètƒur ÅÞ$t6óF{$#ur !$tBur uÎAré& 4ÓyqãB 4Ó|¤ŠÏãur !$tBur uÎAré& šcqŠÎ;¨Y9$# `ÏB óOÎgÎn/§ Ÿw ä-ÌhxÿçR tû÷üt/ 7tnr& óOßg÷YÏiB ß`øtwUur ¼çms9 tbqãKÎ=ó¡ãB ÇÊÌÏÈ  
Artinya : Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS Al-Baqarah, 2:136)
z`tB#uä ãAqߧ9$# !$yJÎ/ tAÌRé& Ïmøs9Î) `ÏB ¾ÏmÎn/§ tbqãZÏB÷sßJø9$#ur 4 <@ä. z`tB#uä «!$$Î/ ¾ÏmÏFs3Í´¯»n=tBur ¾ÏmÎ7çFä.ur ¾Ï&Î#ßâur Ÿw ä-ÌhxÿçR šú÷üt/ 7ymr& `ÏiB ¾Ï&Î#ß 4 (#qä9$s%ur $uZ÷èÏJy $oY÷èsÛr&ur ( y7tR#tøÿäî $oY­/u šøs9Î)ur 玍ÅÁyJø9$# ÇËÑÎÈ  
Artinya : Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (QS Al-Baqarah, 2:285)
Berdasarkan ayat-ayat tersebut terlihat jelas bahwa posisi islam diantara agama-agama lainya dari sudut keyakina  adalah agama yang meyakini dan mempercayai agama-agama yang dibawa oleh para rasul sebelumnya. Dengan demikian orang islam bukan saja beriman kepada nabi Muhammad SAW. Melainkan beriman pula kepada semua nabi. Menurut ajaran Alquran yang terang benderang, bahwa semua bangsa telah kedatangan nabi: tidak ada satu umat, melainkan seorang juru ingat telah berlalu di kalangan mereka. (QS Faathir, 35:24). Dengan demikian, orang islam adalah orang yang beriman kepada para nabi dan kitab suci dari semua bangsa. Orang yahudi hanya percaya kepada para nabi bangsa Israel; orang Kristen hanya percaya pada yesus kristus, dan dalam kadar kecil, percaya juga kepada para nabi bangsa Israel, orang budha hanya percaya pada sang budha, orang majusi hanya percaya kepada zaraustra, orang hindu hanya percaya kepada para nabi yang timbul di india, orang kong hu cu hanya percaya kepada kong hucu, tetapi orang islam percaya kepada semua nabi dan kepada Muhammad SAW. Sebagai nabi terakhir. Oleh karena itu, islam adalah agama yang meliputi semuanya, yang mencangkup segala agama didunia. Demikian pula dengan kitab sucinya, yaitu Alquran, adalah gabungan dari semua kitab suci di dunia.
  1. Islam Sebagai Agama Yang Terakhir
Posisi islam diantara agama-agama besar didunia dapat pula dilihat dari ciri khas agama islam yang memberikan kedudukan yang istimewa diantara sekalian agama. Selain menjadi agama yang terakhir, dan yang meliputi semuanya, islam adalah pernyataan kehendak ilahi yang sempurna. Didalam Alquran dinyatakan yang artinya:
“Pada hari itu aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan aku lengkapkan nikmat-ku kepada kamu, dan aku pilihkan islam sebagai agama.” (QS Al-Maidah, 5:3)
Sebagaimana halnya bentuk-bentuk kesafaran yang lain, kesadaran beragama bagi manusia sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dari abad keabad mengalami kemajuan, dan ini menciptakan titik kesempurnaan dalam islam.
  1. Peran Penting Yang Dimainkan Oleh Islam
Posisi islam diantara agama-agama yang lainnya dapat dilihat dari peran yang dimainkanya. Dalam hubungan ini agama islam memiliki tugas besar, yaitu:
1.      Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan diantara sekalian agama di dunia. Hal ini dijelaskan dalam Alquran bahwa banyak dijumpai ayat-ayat dalam yang menganjurkan kepada umat islam agar hidup saling berdampingan dan saling menghormati dengan penganut agama yang lainnya, misalnya: untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku (QS AL-Kafirun, 109:6).
2.      Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada sebelumnya. Hal ini diibaratkan dengan sebuah rumah, agama-agama sebelumnya dapat diibaratkan sebagai yang membawa genteng, dinding, pintu, jendela dan yang lainnya. Islam dating membawa semua yang menghimpunya dalam sebuah system bangunan yang kokoh, utuh dan konperhensif.
3.      Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh para penganut agama sebelumnya yang kemudian dimasukkan ke dalam agamanya itu. Hal ini dijelaskan di dalam Alquran banyak dijumpai ayat-ayat yang menjelaskan adanya penyimpangan yang dilakukan sebagain penganut agama tertentu yang kemudian dimasukkan ke dalam agama tersebut. Islam dengan Alquran datang mengoreksinya.dalam hubungan ini Alquran datang sebagai al-muhaimin, yaitu yang menguji dan menyeleksi serta sekaligus membersihkan agama dari pengaruh paham-paham yang salah.
4.      Mengajarkan kebenaran yang abadi yang sebelumnya blum pernah diajarkan, berhubungan dengan bangsa atau umat pada waktu itumasih dalam tarap permulaan dari tingkat perkembangan mereka dan yang terakhir ialah memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak manju, karena agama-agama yang datang sebelumnya hanya berlaku hanya utuk zaman tertentu saja, tetapi islam datang untuk zaman yang tidak terbatas. Islam berlaku sepanjang zaman, segala bangsa dan segala keadaan ajarannya tetap berlaku.
  1. Unsur Pembaharuan Di Dalam Islam
Posisi islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur pembaruan di dalamnya. Dengan datangnya islam, agama memperoleh arti yang baru. Dalam hal ini paling kurang ada dua hal, yaitu:
1.      Agama tidak boleh dianggap sebagai digma yang orang harus menerimanya, jika ia ingin selamat dari siksaan yang kekal. Dalam islam, agama harus diperlakukan sebagai ilmu yang didasarkan atas pengalaman universal umat manusia. Bukan hanya bangsa ini atau bangsa itu saja yang menjadi pilihan Allah yang menerima wahyu ilahi. Sebaliknya wahyu diakui sebagai factor penting untuk evolusi manusia. Selanjutnya mengenai pengertian agama sebagai ilmu, ini dimantapkan dengan menyajikan ajaran agama sebagai landasan bagi perbuatan. Tak ada satupun ajaran agama yang tak dijadikan  landasan perbuatan bagi perkembangan manusia menuju tingkat kehidupan yang lebih tinggi lagi.
2.      Ruang lingkup agama itu tidak terbatas pada kehidupan akhirat saja melainkan juga mencakup kehidupan dunia. Dengan kehidupan dunia yang baik, manusia dapatmencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi.
  1. Sifat Penting Yang Dimiliki Islam
Posisi islam diantara agama-agam yang lain dilihat dari dua sifat yang dimiliki ajaran islam, yaitu akomodatif dan persuasif. Islam berupaya mengakomodir ajaran-ajaran agama masa lalu dengan memberikan makna dan semangat baru di dalamnya. Sebelum islam datang misalnya dijumpai adanya kebiasaan melakukan kurban persembahan kepada para dewa dan arwah leluhur untuk memperoleh keberkahan. Kebiasaan kurban ini diteruskan oleh agama islam dengan mengganti benda yang dikurbankan bukan lagi manusia melainkan hewan ternak. Tujuan dari kurban adalah sebagai pengabdian dan rasa syukur kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan Nya, sedangkan daging kurban diberikan kepada fakir miskindan orang-orang yang kurang mampu. Dengan kurban tersebut maka akan tercipta tujuan agama, yaitu menjalani hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia. Syariat tentang kurban ini diabadikan dalam Alquran pada ayat yang berbunyi:
!$¯RÎ) š»oYøsÜôãr& trOöqs3ø9$# ÇÊÈ   Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur ÇËÈ  
Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (QS Al-Kautsar, 108:1-2)
Hal lain yang merupakan  masa lalu yang diteruskan oleh islam pada masa berikutnya dengan  melakukan perubahan adalah kebiasaan melakukan pesta paling kurang dua kali selama setahun yang diadakan disekitar ka’bah. pada pesta tersebut mereka memperlombakan pembacaan pusi, nyayian-nyayian, hingga mabuk-mabukan dan perbuatan-perbuatan foya-foya lainnya. Islam melanjutkan kebiasaan tersebut dengan perayaan Idul Adha dan Idul Fitri, yang diisi dengan memanjatkan puji syukur, ibadat salat, berkurban dan melakukan sedekah dengan serangkaian perbuatan kebaikan yang lainnya.
Selanjutnya ciri islam terhadap agama lainnya adalah persuasive, yaitu dari satu segi islam melihat adanya hal-hal yang tidak disetujui dan harus dihilangkan, namun dari segi yang lain islam mengupayakan agar menghilangkan proses yang demikian tidak menimbulakan gejolak social yang merugikan. Upaya tersebut dilakukan secara persuasive. Proses tersebut dilakukan secara bertahap (tadrij) sambil menjelaskan makna larangan tersebut yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan intelektual mereka, hingga akhirnya perbuatan tersebut benar-benar ditinggalkan. Sebagai contoh adalah terlihat pada larangan islam terhadap riba, judi, minuman keras, dan memuja berhala. Islam menjelaskan bahwa riba dan judi akan menimbulakan kesengsaraan dan merugikan ekonomi sosial masyarakat. Sedangkan minuman keras dapat merusak pikiran dan kesehatan yang dapat merugikan kehidupan manusia.
Namun dengan demikian islam dalam proses pelarangannya menempuh cara yang persuasive. Dimulai dengan membiarkan apa adanya, kemudian menjelaskan pengaruh positif dan negatifnya pada saat mereka bertanya. Seteah itu minuman keras tersebut dilarang pada saat-saat tertentu saja, yaitu pada saat akan melakukan salat, kemudian dilarang pada kapan saja.
  1. Islam Dilihat Dari Segi Moral
Hubungan islam dengan agama lain dilihat dari segi ajaran moral atau akhlak yang mulia yang ada di dalmanya.
Seperti kita jumpai ajaran moral dalam agama-agam sebagia berikut:
Dalam hindu terdapat ajaran pengandalian tentang kesenangan. Ajaran ini megajarkan bahwa keinginan terhadap kesenangan merupakan hal yang bersifat alamiah, sesuai dengan kodrat manusia. Kepada orang yang menginginkan kesenangan, ajaran hindu mengatakan: silahkan, hal itu tidak jelek. Kesenangan adalah salah satu dari empat tujuan yang sah dalam hidup kita. Ajaran tentang pengendalian diri dari mempertaruhkan hawa nafsu yang berakibat terjadinya tindak kejahatan ini dapat pula dijumpai pada agama budha. Dalam ajaran budha terdapat sejumlah ajaran etnis tentang larangan membunuh, larangan mencuri, berdusta, mempertaruhkan hawa nafsu, dan minum-minuman yang memabukkan.
Ajaran tentang pengendalian diri dapat pula dijumpai dalam ajaran yahudi yang dibawa oleh nabi Musa. Di dalam agama yahudi terdapat sepuluh perintah tuhan yang meliputi:
1.      Pengakuan terhadap tuhan yang maha esa
2.      Larangan mempersekutukan tuhan dengan apa saja dan dimana saja
3.      Larangan menyebut nama Tuhan dengan kata-kata yang dapat menyia-nyiakanNya.
4.      Memuliakan hari pemberhentian Tuhan dan menciptakan, yaitu hari sabbat.
5.      Menghormati ayah dan ibu
6.      Larangan membuuh sesame manusia
7.      Larangan berbuat zina
8.      Larangan mencuri
9.      Larangan menjadi saksi palsu
10.  Menahan dorongan hawa nafsu untuk memiliki sesuatu yang bukan miliknya.
Selanjutnya dalam agama Kristen dijumpai pula ajaran tentang berbuat baik yang bertolak pada pengendalian diri. Dalam kitab perjanjian lama, terdapat kata-kata yang sering diulang-ulang oleh yesus. Kata-kata tersebut antara lain berbunyi: “ cintailah sesame manusia sepertia anda mencintai dirimu sendiri. Lakukanlah terhadap orang lain apa yang anda ingin lakukan terhadap diri anda sendiri. Datanglah kepadaku, kamu semua yang letih dan berbeban berat dan aku akan menyegarkan kamu.” “ carilah kebenaran maka kebenaran akan memerdekakan kamu.”
Lebih lanjut dalam agam Kristen ditekankan agar mengabaikan sama sekali  sifat-sifat pribadi pada orang –orang tertentu, yang bisanya menimbulkan perasaan suka atau tidak suka pada mereka, atau dengan kalimat yang hamper sama nadanya: “ karena itu hendaklah engkau menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan bersifat pemurah dalam setiap hal yang menyangkut kebaikan hatimu”.
Ajaran tentang pengendalian hawa nafsu keduniaan (hedonism) yang diikuti oleh keharusan melakukan hal yang baik bagi kemanusiaan dalam makhluk lainnya dapat dijumpai pula dalam ajaran isalam yang bersumber pada Alquran dan Al-Sunah.
Alquran memngingatkan kepada penganutnya agar jangan memperturutkan hawa nafsu, karena mereka yang mengikuti hawa nafsunya akan mudah terjerumus ke dalam kehidupan yang menyengsarakan. Allah SWT. Berfirman:
ö@è% ÎoTÎ) àMŠÍkçX ÷br& yç6ôãr& šúïÏ%©!$# tbqããôs? `ÏB Èbrߊ «!$# 4 @è% Hw ßìÎ7¨?r& öNà2uä!#uq÷dr&   ôs% àMù=n=|Ê #]ŒÎ) !$tBur O$tRr& šÆÏB tûïÏtFôgãKø9$# ÇÎÏÈ  
Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku Termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS Al-An’am, 6:56)
z`Îiƒã Ĩ$¨Z=Ï9 =ãm ÏNºuqyg¤±9$# šÆÏB Ïä!$|¡ÏiY9$# tûüÏZt6ø9$#ur ÎŽÏÜ»oYs)ø9$#ur ÍotsÜZs)ßJø9$# šÆÏB É=yd©%!$# ÏpžÒÏÿø9$#ur È@øyø9$#ur ÏptB§q|¡ßJø9$# ÉO»yè÷RF{$#ur Ï^öysø9$#ur 3 šÏ9ºsŒ ßì»tFtB Ío4quysø9$# $u÷R9$# ( ª!$#ur ¼çnyYÏã ÚÆó¡ãm É>$t«yJø9$# ÇÊÍÈ  
Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[1] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS Al-Ali Imran, 3:14)
[1] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang Termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.
Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù š9t?#uä ª!$# u#¤$!$# notÅzFy$# ( Ÿwur š[Ys? y7t7ŠÅÁtR šÆÏB $u÷R9$# ( `Å¡ômr&ur !$yJŸ2 z`|¡ômr& ª!$# šøs9Î) ( Ÿwur Æ÷ö7s? yŠ$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÐÐÈ  
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al-Qashash, 28:77)
@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#sŒ ÏNöqpRùQ$# 3 $yJ¯RÎ)ur šcöq©ùuqè? öNà2uqã_é& tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# ( `yJsù yyÌômã Ç`tã Í$¨Y9$# Ÿ@Åz÷Šé&ur sp¨Yyfø9$# ôs)sù y$sù 3 $tBur äo4quŠyÛø9$# !$u÷R$!$# žwÎ) ßì»tFtB Írãäóø9$# ÇÊÑÎÈ  
Artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS Al-Ali Imran, 3:185)



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, terlihat dengan jelas bahwa posisi islam di antara agama-agama lain tampak bersifat adil, objektif, proporsional. Dengan sifatnya yang adil ajaran islam mengakui eksistensi dan peran yang dimainkan agama-agama yang pernah ada di dunia. Sebagai agama yang bersifat objektif, ajaran islam memberikan penilaian apa adanya terhadap agama-agama lain. Terhadap agama lain yang benar dibenarkan oleh islam, danterhadap agama yang tesesat disalahkan dan diperbaiki oleh ajaran islam. Dan terhadap agama yang tidak seimbang dalam memberikan perhatian, diberikan perhatian yang proporsional. Dengan pandangan yang demikian itu maka islam bukanlah agama yang eksklusif, yakni tidak mau berkompromi dan berdialog dengan agama lain, melainkan agama yang terbuka, rasional, objektif, dan demokratis. Islam adalah untuk orang-orang yang menggunakan pemikirannya. Dengan sifatnya yang demikian itu, maka islam telah tampil sebagai penyempurna, korektor, pembenar, dan sekaligus sebagai pembaru.
Posisi islam yang demikian itu membawa penganut islam sebagai umat yang ideal, menjadi pemersatu dan perekat diantara agama-agama yang yang ada di dunia.
Namun demikian, diketahui bahwa di antara agama-agama tersebut terdapat segi-segi perbedaan yang secara spesifik dimiliki oleh masing-masing. Segi-segi perbedaan yang spesifik  tersebut terdapat pada ajran yang bersifat teologis normative. Yaitu ajaran yang diyakini sebagai yang benar, tanpa memerlukam dalil-dalil yang harus memperkuatnya. Ajaran tersebut dianggap sebagai yang ideal dan harus dilaksanakan. Ajaran-ajaran yang demikian itu berkaitan dengan keyakinan (teologis) dan ritualistic, yakni peribadatan. Terhadap ajaran-ajaran yang demikian itu masing-masing agama dianjurkan harus menghargai dan menghormati.
Dengan melihat posisi islam yang demikian itu, maka tidak ada alasan bagi siapapun untuk mencurigai atau takut pada islam. Islam agama perdamaian, jauh dari sikap bermusuhan, peperangan dan sebagainya. Oleh karena itu, upaya-upaya kaum barat yang menghubungkan islam sebagi agama kaum teroris adalah sama sekali jauh dari sifat ajaran islam yang demikian. Demikian pula terjadinya pertentangan antara satu agama dengan agama yang lain sebagai mana terlihat dalam sejarah, sma sekali bukan Karena disebabkan fakor agama, melainkan karena factor-faktor yang mengatas namakan agama. Agama yang demikian itu terkadang dijauhkan dari watak aslinya sebagai pembawa rahmat, diganti dengan sifat dan wataknya yang menakutkan. Hal yang demikian juga boleh jadi dari sikap dan pandangan para penganut agam masing-masing yang mencoba memaksa agama untuk membenarkan tindakan penyimpangannya. Upaya ini harus segera dicegah dan dikembalikan ke dalam situasi yang memperlihatkan keharmonisan antara agam-agama yang ada di dunia.
B.     Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penullis sendiri khususnya. Mohon maaf atas segala kekurangan, karena kesempurnaan adalah milik Allah Swt semata.



DAFTAR PUSTAKA
Nata Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta Mei 2012)
T.M. Hasbi Ashiddiqi, dkk, (SK Mentri Agama RI. No.26 Tahun 1967), Alquran dan Terjemahnya, Semarang 1994
Maulana Muhammad Ali, Islamologi (Dinul Islam), Jakarta 
 makalahtarbiyah7s.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar